Jumat, 28 Oktober 2011

S A H A B A T

: Share
S A H A B A T


Alqamah pernah memberikan wasiat kepada puteranya dan ia berkata:
"Hai anakku, jikalau engkau merasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka pilihlah yang mempunyai sifat-sifat ini, yaitu:

Jikalau engkau melayaninya, ia suka melindungimu.
Jikalau engkau dalam keadaan kekurangan nafkah, ia gemar pula mencukupi kebutuhanmu.
Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau mengulurkan tanganmu untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, lalu ia suka menerima dengan rasa terharu.
Jikalau ia melihat kebagusan yang timbul dari dirimu, ia suka menghitung-hitungnya, dan dianggapnya sangat berguna.

Sedang jikalau ia mengetahui keburukan dari dirimu, ia suka menutup-nutupinya dari orang lain.
Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi.
Jikalau engkau diam, ia mulai menyapamu dahulu.
Dan jikalau ada suatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, ia suka membantu dan meringankan serta menghiburmu.
Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata-kata, ia suka membenarkan perkataanmu dan bukan selalu mempercayainya saja.
Jikalai engkau mengusahakan sesuatu persoalan yang berat, ia suka mengawanimu dan mengusahakannya.
Sedang jikalau engkau berselisih dengannya, ia suka sekali mengalah untuk kepentinganmu."

Sayyidina Ali r.a. berkata:
"Saudaramu yg sebenar-benarnya ialah orang yang ada di sampingmu. Ia suka menerjunkan dirinya sendiri dalam bahaya demi untuk kemanfaatanmu.
Itulah sahabatmu yang jikalau engkau dalam keadaan bimbang, ia selalu mengatakan yang terang padamu. Ia suka berkorban mencurahkan tenaga dan kekuatannya untuk dapat berkumpul denganmu."

Abu Sulaiman Darami rahimahullah berkata:
"Jangan sekali-kali engkau bersahabat melainkan salah satu dari dua macam orang ini.
Pertama ialah orang yang dapat engkau ajak bersahabat dalam urusan duniamu dengan jujur
Kedua ialah orang yang dengan menikahinya itu engkau dapat menambah kemanfaatan dirimu untuk urusan akhiratmu.
Jikalau engkau suka bersahabat dengan selain kedua orang di atas itu, maka pastilah itu merupakan kebengalan dan kebodohanmu yang luar biasa besarnya.
Jangan sekali-kali memilih seseorang yg sangat tamak keduniawian, sebab bersahabat dengannya itu bagaikan bermain dgn racun yang dapat membunuh diri yang tidak mustahil akan ditelannya juga.
Karena sesungguhnya watak manusia itu suka meniru-niru dan menyesuaikan dirinya pada sesuatu yang senantiasa dilihatnya.
Bahkan tabi’at manusia itu tanpa disadari oleh pemiliknya sendiri.
Oleh sebab itu mengeratkan persahabatan dengan orang yang tamak keduniawian ini dapat menyebabkan hati sendiri menjadi tamak pula. Sedangkan sebaliknya, mengeratkan persahabatan dgn seseorang yang sederhana dalam keduniawian akan menyebabkan sederhananya keduniawian dalam diri sendiri pula. Maka dimakruhkanlah merapati para pencari dan pecinta dunia dan dituntutlah merapati hubungan dengan para Alim Ulama dan para Ahli Hikmah dan Kebijaksanaan.

Luqman pernah memberi nasihat kepada putranya dan berkata:
"Hai anakku, duduklah rapat-rapat dgn para Alim Ulama, eratkanlah dirimu dengan kedua lututnya, sebab hati nurani itu dapat hidup dengan adanya hikmah sebagaimana hidupnya bumi yang mati dengan sebab adanya hujan yang lebat."


Pesan Ja'far ibnu Muhammad kepada anaknya, "Wahai anakku, siapa diantara teman-temanmu yang pernah marah kepadamu sebanyak 3 kali dan yang dikatakannya adalah kebenaran,maka jadikanlah ia teman."

"Mencela teman itu lebih baik daripada harus kehilangan dirinya.Siapa orangnya yang bisa mendapatkan segalanya dari diri saudaranya?" (Abud-Darda' r.a).

"Org yang punya akal sama tidak akan pernah menipu rekannya,yakni orang yang memiliki sgalanya dari saudaranya." (Abu Taman ath-Tha'i).

Rasullullah صلى الله عليه و سلم bersabda : "Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang jahat adalah seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, baik engkau membeli atau tidak, engkau pasti akan mendapat baunya yang harum. Sementara pandai besi ia akan membakar bajumu atau engkau mendapat baunya yang tidak sedap." (Muttafaqun ‘Alaihi).

Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda : "Seseorang sesuai agama temannya, maka hendaknya seseorang di antara kamu melihat kepada siapa dia bergaul." (diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Hakim).

0 komentar:

Posting Komentar