:
Share
Padahal kehidupan di dunia ini hanyalah sementara sedangkan di
akhirat kekal abadi. Tidak salah bila solusi terbaik baik setiap
problematika manusia berujung pada agama, yang meyakini bahwa
kebahagiaan tidak selalu identik dengan materi dan tidak hanya dengan
akal saja. Sejalan dengan hal ini bila tujuan kebahagiaan manusia telah
diluruskan menjadi tujuan yang hakiki, kebahagiaan dunia dan akhirat
dijaminkan atas dirinya. Ada resep bagi orang-orang yang beriman (a.k.a
meyakini hari akhirat) untuk mendapatkan kebahagiaan dunia-akhirat
yaitu:
Hati yang bersyukur.
Sifat manusia yang tidak pernah puas itu mendorong manusia untuk
terus-menerus mengejar dunia meskipun sebagian besar kenikmatan duniawi
telah dicapai. Padahal tidak ada jaminan bagi siapapun yang telah
mendapatkan kenikmatan dunia akan mendapati kebahagiaan, contohnya
seseorang yang dulunya pas-pasan sehingga ke mana-mana naik motor berdua
dengan istrinya. Setelah sukses dan bisa membeli mobil, masing-masing
pergi dengan mobilnya sehingga akhirnya bercerai karena suatu sebab.
Tinggallah penyesalan,
“Mending dulu ya waktu masih susah rukun dengan istri/suami …”
Lain dengan orang yang hatinya bersyukur, akan muncul sifat qona-ah
(merasa cukup dengan yang dimiliki dan tidak dengki dengan kelebihan
orang lain) sehingga tidak mudah tergoda bisikan setan yang mendorong
untuk mendapatkan kenikmatan dengan cara yang keliru. Meskipun hidup
dalam kekurangan, ketika hati bersyukur tidak merasa susah karena
kebahagiaan hakiki adanya di hati.


 |
Add caption |
Lisan yang selalu berdzikir (mengingat Allah).
Sumber malapetaka manusia salah satunya bersumber dari lisannya. Ketika
seseorang tidak bisa mengendalikan lisannya maka kecelakaanlah yang
akan didapatkannya. Namun sebaliknya, bila lisan selalu digunakan untuk
kebaikan dan banyak mengingat Allah, maka kebahagiaan akan didapati
meskipun dalam kondisi apapun. Lisan yang digunakan untuk beribadah dan
saling menasihati untuk kebaikan akan memberikan manfaat bagi
pemiliknya, di dunia maupun di akhirat. Allah akan mengabulkan setiap
doa hambanya, karenanya lisan yang digunakan untuk memperbanyak berdoa
adalah sikap terbaik bagi setiap manusia. Karenanyalah kebahagiaan dunia
dan akhirat akan diperoleh.
Badan yang sabar dengan cobaan.
Badan adalah nikmat yang Allah berikan kepada setiap manusia, dengannya
manusia menggapai harapan kebahagiaannya di dunia. Sayangnya tidak
jarang manusia menggunakannya juga untuk bermaksiat, sehingga meskipun
ia mendapatkan kenikmatan tetapi hakikatnya akan menjerumuskan ia ke
dalam jurang kenistaan. Setan selalu menggoda manusia untuk menggunakan
badannya untuk bermaksiat, karena dengannya ia akan mendapat kemenangan.
Contohnya ketika seseorang kesurupan dan dibacakan ayat-ayat Al Qur-an
maka setan akan mencoba bertahan dalam tubuh yang kesurupan. Tetapi
ketika seseorang memberinya sesaji dan setan itu pergi darinya maka
kemenangan yang didapati hakikatnya adalah kalah karena mengikuti
kemauan setan.
Pasangan yang sholih dan tidak banyak menuntut.
Setiap manusia diberikan pasangan hidup untuk meraih ketenangan hidup.
Pasangan yang terbaik bukanlah pasangan yang cantik/ganteng, kaya, dan
berkedudukan tinggi melainkan pasangan yang sholih yang memberikan
ketentraman lahir batin. Ilustrasinya, istri yang sholihah adalah istri
yang pengertian dan sabar. Istri yang ketika suaminya pulang kerja tidak
langsung menanyakan tentang upah sang suami, tetapi lebih pada
memberikan servis terbaik untuk suami. Demikian juga suami, yang ketika
pulang kerja tidak melampiaskan rasa kesal atau capeknya kepada istri.
Meminta yang sewajarnya dan tidak berlebihan, memahami bahwa istri di
rumah tidak berarti tidak capek apalagi yang sama-sama bekerja. Suami
yang tidak segan membantu meringankan pekerjaan rumah, tidak menyerahkan
semua urusan itu kepada istri. Pasangan yang sholih inilah yang akan
menemani kita di dunia dan juga hingga di akhirat, karenanya tidak salah
bila mesti saling mendukung untuk mendapatkan kebahagiaan hakiki
Akhirnya, semoga bermanfaat terutama buat saya. Semoga juga
bermanfaat untuk Anda semua. Bila ada koreksi, saran atau masukan
silakan karena saling menasihati adalah hak sekaligus kewajiban kita
sebagai sesama manusia.
0 komentar:
Posting Komentar