Kamis, 17 November 2011

BUMI DAN ALAM SEMESTA

: Share



  
MAKALAH
BUMI DAN ALAM SEMESTA


Disusun sebagai salah satu Tugas dari bidang studi
 “ KONSEP DASAR IPA DI SD”
Jurusan PGSD
yang dibimbing oleh Drs. Bambang Tahan Sungkowo



Oleh :

1.  Muhammad Nur Syamsu



UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ-UT) MALANG
POKJAR (KELOMPOK BELAJAR)
KECAMATAN BANGIL
Tahun 2010



DAFTAR ISI


KATA PENNGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Rumusan Tujuan
D.    Batasan Masalah
BAB II      PEMBAHASAN
A.    Bumi dan Alam Semesta
B.     Bumi dan Sumber Daya Alam
C.     Alam Semesta
BAB III    PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA



KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sesungguhnya tidak ada yang berhak disembah, selain Dia. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, pembawa risalah kebenaran dan penutup utusan Tuhan. Makalah  ini disusun sebagai tugas mata kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI SD  ” yang diajarkan oleh Drs. Bambang Tahan Sungkowo dalam modul 12 yaitu “ Bumi dan Alam Semesta “
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Drs. Bambang Tahan Sungkowo yang  telah mengajarkan berbagai pengetahuan tentang mata kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI SD ”, dan juga kepada semua rekan yang turut serta membantu dalam menyelesaikan pembuatan laporan ini.
Penulis senantiasa membuka diri untuk menerima berbagai saran dan kritikan yang membangun guna menambah serta meningkatkan kualitas Ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan laporan ini.
Permohonan maaf dari lubuk hati kami yang dalam kepada semua pihak atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat  dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi siapa saja yang selalu ingin menuntut ilmu pengetahuan.






                                                                                                Pasuruan,    Nopember 2010
                                                                                               
           

                                                                                                              Penulis


 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang Masalah
Manusia banyak yang tidak mengetahui tentang struktur bumi yang mereka diami terutama dengan keadaan topografi dan apa yang terkandung didalam alam semesta ini. Manusia seharusnya mengenal bumi itu dari bentuk permukaan bumi, bagaimana daur air dibumi, peristiwa yang terjadi didalam bumi, sistem tata surya yang terpaut pada peredaran bumi, beserta gejala alam yang ada dibumi. Kebanyakan mereka hanya mendiami dan mengetahui hal yang tampak oleh mata mereka saja.

Makhluk hidup yang berada dibumi harus dijaga kelesteriannya sebab tidak banyak yang bisa dipulihkan kembali dan apabila unsur yang tergandung habis maka pengumpulannya tidak bisa didaur kembali atau bahkan perlu waktu yang cukup lama untuk membuatnya kembali untuk itu dengan mengetahui keadaan daur air dibumi beserta zat atau bahan yang terkandung dalam bumi dapat ditemukan cara untuk melestarikanya sumber daya tersebut.

Bahkan kebanyakan manusia lebih memperhatikan apa yang terjadi dibumi akan tetapi tidak tahu menau dan bahkan tidak mau tahu bagaimana proses itu berlangsung misalkan dalam gerhana matahari, gerhana bulan, bencana alam dan rotasi bumi.

Untuk itulah makalah ini dibuat sebagai ilmu dasar yang mempelajari bumi dan alam semesta yang ditujukan agar mengetahui seluk beluk, proses, asal muasal dan bagaimana hal itu terjadi.


1.2       Rumusan  Masalah
Rumusan masalah ini antara lain berupa :
1.      Bagaimana struktur bumi itu ?
2.      Apa saja macam-macam bentuk permukaan bumi  ?
3.      Bagaimana keadaan daur air pada bumi itu ?
4.      Peristiwa alam apa saja yang terjadi didalam bumi  ?
5.      Apa saja manfaat dan pelestarian sumber daya alam ?
6.      Bagaimana Sistem Tata Surya kita ?
7.      Bagaimana asal usul terjadi alam semesta ?
8.      Apa yang dimaksud dengan matahari ?
9.      Apa yang dimaksud dengan gerhana ?
10.  Bagaimanakah rotasi dan Rovolusi bumi berjalan ?

1.3       Rumusan Tujuan
Adapun tujuan yang dilakukan dalam membahas masalah BUMI DAN ALAM SEMESTA adalah :
1.      Untuk dapat mengetahui tentang struktur permukaan bumi.
2.      Agar dapat mengetahui tentang macam-macam bentuk permukaan bumi.
3.      Agar kita dapat mengetahui sistem daur air yang ada pada bumi
4.      Untuk dapat mengetahui peristiwa alam yang terjadi di bumi
5.      Untuk dapat mengetahui dan menumbuhkan rasa sadar akan manfaat dari pelestarian sumber daya alam
6.      Untuk dapat mengetahui bagaimana cara kerja sistem tatasurya kita
7.      Untuk mengetaui bagaimana asal usul terjadinya alam semesta
8.      Agar dapat mengetahui tentang matahari
9.      Dapat mengetahui tentang fenomena gerhana
10.  Agar dapat megetahui tentang rotasi dan revolusi pada bumi.

1.4       Batasan masalah
Batasan dari makalah ini adalah :
1.      Struktur permukaan bumi
2.      Bentuk bumi
3.      Daur air dibumi
4.      Peristiwa alam yang terjadi dibumi
5.      Manfaat pelestarian sumber daya alam
6.      Sistem tata surya
7.      Asal usul terjadinya alam semesta
8.      Matahari
9.      Fenomena gerhana
10.  Rotasi dan revolusi


BAB II
PEMBAHASAN

I.       BUMI DAN ALAM SEMESTA
Bumi merupakan suatu planet yang dapat didiami oleh manusia beserta makhluk hidup yang lainya hal ini dikarenakan zat-zat yang tergandung didalamnya memungkinkan makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup dan melangsungkan kehidupanya.

Bumi tak lepas dari sistem tata surya. Bumi merupakan planet ketiga dari matahari dan mempunyai struktur kehidupan yang melimpah. Banyak sumber daya alam yang terdapat dibumi.

II.    BUMI DAN SUMBER DAYA ALAM
A.    STRUKTUR BUMI
Bumi tersusun atas lapisan-lapisan konsentrasi seperti yang dilkukiskan pada gambar dibawah ini :








Ada tiga lapisan utama yaitu :
1)      Teras yang sebagian lebur
2)      Mantel
3)      Kerak
Lapisan yang berbeda ditandai dengan oleh komposisi dan sifat fisis yang berlainan. Dua daerah yang paling dalam secara bersama-sama disebut berisfer atau inti bumi. Barisfer berasal dari istilah baris artinya berat dan sphaira artinya bola dan mempunyai kerapatan rata-rata 10 gram / cm 3. kerapatan itu menunjukkan suatu komposisi logam diyakini berupa nikel dan besi. Inti dalam mepunyai jari-jari sekitar 120 km. inti luar 2.250 km tebalnya. Diyakini terdiri atas bahan cair yang sangat kental, medan magnetik bmi bumi dianggap beraitan dengan sifat cair inti luar. Seperti kita ketahui bahwa medan maghnet bumi mirip medan magnet batang yang sangat besar didalam bumi. Namun demikian mempunyai bahan-bahan feromagnetik permanen.






Disekeliling teras adalah mantel yang tebal rata-ratanya kira-kira 2.900 km. komposisi bantuan mantel sangat berbeda dengan inti logam. Kerapatan rata-rata mantel kira-kira 4,5 gram/cm3, yang menunjukkan komposisinya adalah besimagnesium.

Disekeliling mantel adalah lapisan luar yang tipis dan brupa bantuan yang disebut kerak atau litosfer. Tebal lapisan ini membentang dari kira-kira 5-8 km, dibawah cekungan samudra sampai 24-28 km dibawah benua, kira-kira 65 % kerak bumi adalah bumi adalah kerak samudra artinya kira-kira 65 % permukaan bumi terbuat dari cekungan samudra.

Perbedaan sifat dan perilku litosfer dan atmosfer bisa tersermin dalam cara penghantaran panas interior bumi kepermukaan bumi. Panas bergerak melalui litosfer dengan konduksi karena lapisan batuan ini adalah penghantar buruk, perbedaan temperatur bagian atas dan bagian bawahnya sangat besar. Dengan kata lain litosfer bekerja sebagai selubung isolator yang menjebak panas terangkat sampai permukaan bawah litosfer. Oleh karena itu batuan dalam astenosfer bersifat plastis dan cukup aktif untuk memindahkan panas secara konveksi. Pada kulit bumi juga terdapat hidrosfer yang terdiri dari samudra, air tanah, danau, sungai dan lain sebagainya. Lapisan bumi yang paling luar adalah atmosfir yaitu lapisan udara yang menyelimuti bumi.


B.     BAGIAN PERMUKAAN BUMI
Permukaan bumi terdiri dari berbagai macam bentuk. Bila kita klasifikasikan akan terdapat beberapa bagian yaitu :
1)      Daratan
Daratan terbentuk karena adanya pelepasan mineral dan batuan dari inti bumi akibat letusan gunung. Batuan merupakan kumpulan mineral-mineral. Contoh bantuan mineral tunggal adalah belerang, kuarsit, dan gifsum. Batuan dan mineral bisa saling terkelompokkan tanpa terasa, seperti dalam batu bara yang merupakan bahan organik yang dipandang sebagai jenis batuan.

Berdasarkan asal usul terbentuknya batuan diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf. Semua batuan dan mineral diyakini berasal dari dalam maghma yakni batuan leleh yang ada dalam kantung yang sangat dalam didalam kerak bumi. Oleh karena itu siklus batuan bermula dari pembentukan bantuan beku. Perhatikan gambar dibawah ini.














a.       Jenis-jenis batuan
a)      Batuan beku
Batuan beku terbentuk dari pemadatan bahan leleh yang sedang mendingin.
b)      Batuan sedimen
Batuan sidemen adalah batuan yang terbentuk oleh proses permukaan. Dua proses yang membantu perubahan sedimen menjadi batuan adalah pemadatan dan sedimentasi. Yang dimaksud dengan pemadatan adalah penurunan volume yang disebabkan oleh tekanan sedangkan sedimentasi adalah proses tersambungnya sedimen secara bersama sama membentuk batuan.
c)      Batuan Metamorf
Batuan metamorf terbentuk karena perubahan batuan beku, batuan sedimen atau batuan metamorf lainya. Penyebab perubahan ini adalah temperatur tinggi, tekanan besar dan kerja kimia. Perubahan satu jenis batuan menjadi batuan lain karena pengaruh panas tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia yang sering disebut dengan metamorfisme.
b.      Proses geologi
Proses geologis bisa berasal dari dalam bumi maupun luar bumi. Proses-proses dari dalam bumi disebabkan oleh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut dengan gaya endogen. Gaya yang berasal dari luar bumi disebut gaya eksogen seperti rotasi bumi, gaya grvitasi bulan dan matahari. Gaya-gaya endogen yang bekerja dalam kerak bumi dikelompokkan menjadi 3 jenis yaitu gaya pemampatan, tegangan dan geser.
Perhatikan gambar dibawah ini








Gaya ini menyebabkan gerakan kerak bumi sedangkan gaya-gaya eksogen dapat menyebabkan bentuk bumi yang lebih lonjong pada bagian datarnya dan terjadinya pasang surut air laut.
Gerakan-gerakan kerak bumi menghasilkan beberapa jenis gejala-gejala geologis antara lain :
a)      Kekar
Yaitu rekahan pada batuan yang mempunyai sisi belum bergerak satu terhadap yang lainnya. Seprti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.









b)      Sesar
Yaitu rekahan pada batuan yang sisi-sisinya telah bergerak terhadap satu dengan yang lainnya. Seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini.











c)      Lipatan
Yaitu lapisan kerak bumi yang mengalami kelengkungan, bagian batuan yang melengkung keatas disebut antiklin sedangkan pada bagian batuan yang melengkung kebawahdisebut sinklin, sperti yang tampak pada gambar di bawah ini.








Sebagian besar sedimen yang terbawa limpasan dari bukit ke bawah berkumpul ke sungai. Sedimen yang terbawa ke sunngai akan mengikis batuan. Pengikisan batuan sedimen dalam air, angin dan es disebut abrasi. Abrasi air sungai dapat menyebabkan batua-batuan yang terbawa berbentuk bundar. Abrasi juga mengikis batuan dasar sungai membawa hasil pengikisan dan membawanya ke tempat lain.
Perkembangan sungai dapat melalui 3 tahap yaitu sungai muda, sunngai dewasa dan sungai tua. Seperti yang tampak pada gambar dibawah ini :











Sungai muda mengalir kebawah dengan kemiringan terjal sepanjang lintasan. Air sungai ini mengalir dengan cepat mengikis batuan dasar sungai eosi pada sungai muda bisa menghasilkan lembah, biasanya sungai muda disebuut dengan air terjun.
Sedangkan sungnai dewasa lintasan sunngainya melengkkung dan berkelok-keloksering juga disebut denngan meander.sungai ini biasanya ditemukan di daerah hutan tropis dan daerah dataran rendah.
Sungai tua kemiringan sungainya semakin melandai, aliran air menjadi semakin perlahan.

2)      Atmosfer
Atsmosfer bumi tidak tampak oleh mata kecuali pada saat awan dan badai muncul. Badai guntur yang besar dapat terjadi selama beberapa jam. Badai ini dapat menyapu suatu daerah yang luas, membawa angin kencang dan hujan. Berdasarkan temperaturnya atsmosfer terbagi menjadi empat lapisan utama perhatikan gambar dibawah ini








Lapisan atmosfer yang paling dekat dengan bumi disebut troposfer. Dalam lapisan ini temperaturnya makin rendah jika kedudukanya makin tinggi. Cahaya matahari banyak yang melewati atmosfer dan memanaskan permukaan bumi. Permukaan bumi yang hangat memanaskan dara yang berada diatasnya.

Lapisan diatas troposfer adalah statosfer yang mengandung ozon pada ketinggian kira-kira 50 km. ozon adalah oksigen beratom tiga yang mnyerap cahaya ultaviolet yang berbahaya bagi kehidupan. Jadi lapisan ozon melindungi bentuk kehidupan dibumi.
Lapisan diatas stratosfer adalah mesofer yang temperatur didalamnya berkurang jika kedudukanya makin tinggi.

Lapisan diatas mesosfer adalah termosfer yag dipanaskan oleh cahaya ultra violet. Oksigen dan nitrogen dalam lapisan ini banyak menyerap cahaya ultra violet dan mengubahnya menjadi suatu energi.

Sejumlah molekul dalam lapisan termosfer menyerap sedemikian banyak cahaya ultraviolet sehingga molekul itu terionisasi. Daerah dalam atmosfer yang mengandung molekul terionisasi disebut dengan ionosfer.

3)      Pengamatan cuaca
Keadaan atmosfer tidaklah sama. Keadaan atmosfer pada suatu tempat dan waktu tertentu disebut cuaca. Cuaca mencakup bersaran temperatur udara, tekanan udara, gerak udara, kandungan air diudara dan banyaknya polutan.

Instrumen yang biasa digunakan dalam pengukuran cuaca adalah termometer, anometer, barometer, higrometer, alat ukur curah hujan dan alat pengukur polusi udara.

Tekhnologi modern telah menemukan instrumen cuaca yang digunakan untuk pengukuran yang sangat teliti antara lain adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini.














4)      Awan
Pada umumnya awan terbentuk bilamana udara mengalami pendinginan dibawah temperatur titik embun. Tetapi hal itu tergantung pada gerakan vertikal udara. Gumpalan udara hangat permukaan bumi bergerak keatas dalam arus konveksi. Selama gumpalan udara itu naik tekanan udara disekelilingnya lebih rendah sehingga gumpalan udara itu mengembang.

Selama gumpalan udara tersebut mendorong udara sekelilingnya dorongan ini memerlukan energi. Akibatnya udara mengalami pendinginan selama udara itu mengembang. Awan terbagi dalam beberapa golongan seperti yang tampak pada gambar dibawah ini









































Jika udara mendingin sampai pada temperatur titk embunnya uap airnya mulai mengembun dan membentuk titik air. Titik air yang berkumpul ini membentuk awan. Sebagian besar awan terbentuk dari proses pendinginan karena pengembangan udara yang sedang bergerak naik.

Berdasarkan ketinggianya awan dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok mempunyai jenis tertentu . secara rinci dapat dirangkum sebagai berikut :
a.       awan tinggi (diatas 6 km ) meliputi jenis awan cirrus, cirrocumulus, dan cirrostratus.
b.      Awan tengah (1.8 – 6 km ) meliputi jenis awan altostratus dan altocomulus.
c.       Awan rendah ( permukaan tanah 0.1 – 8 km )  meliputi jenis awan stratus, stratocomulus. Dan nimbostratus.
d.      Awan dengan pengembangan vertikal (5-18 km ) meliputi jenis awan cumulus dan comulonimbus.
5)      Angin
Angin adalah gerakan udara secara horisontal atau gerakan udara sejajar permukaan bumi. Gerakan udara secara vertikal disebut arus udara. Namun demikian kita sering mengatakan bahwa angin adalah udara yang bergerak baik secara horisontal maupun vertikal.

Angin bergerak disebabkan oleh konveksi. Suatu pola peredaran udara yang disebabkan oleh pemanasan permukaan bumi yang tidak sama disebut sel konveksi. Perhatikan gambar dibawah ini :








Pada gambar diatas menunjukkan sel konveksi. Angin bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke arah daerah yang bertekanan rendah.

Perbedaan temperatur udara diatas permukaan air dan permukaan daratan menyebabkan terjadinya agin laut dan angin darat. Pada waktu siang hari daratan lebih cepat panas dari pada lautan, udara diatas daratan menjadi panas dan naik. Sel konveksi terbentuk dan terjadilah angin laut. Pada malam hari daratan menjadi dingin leih cepat dari pada laut sel konveksi kemudian terbentuk dan menghasilkan angin yang bertiup dari darat ke laut yang disebut dengan angin darat. Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.













6)      Pola angin, cuaca dan iklim global
Kita mengetahui bahawa daerah ekuator bumi lebih panas daripad daerah kutub. Perbedaan ini menyebabkan tiga sela konveksi berukuran besar. Perhatikan gambar dibawah ini.










Ada suatu sel yang sangat besar dekat ekuator bumi. Udara panas dalam sel ini naik pada doldrum. Doldrum adalah zona angin yang sedikit tak tunak disekitar ekuator. Setelah udara naik kemudian udara itu mengalir keutara dan turun pada garis lintang 30 derajat LU. Udara yang turun ini mengalir dan kembali ke ekuator sepanjang permukaan bumi dengan membentuk angin pasat. Angin pasat adlah angin yang bertiup secara tunak kearah ekuator.

Berdasarkan pengamatan cuaca kita dapat memperoleh pola cuaca global, yang merupakan keadaan rata-rata cuaca. Keseluruhan pristiwa cuaca yang terjadi dalam jangka waktu bertahun tahun disebut iklim.

Banyak faktor yang mempengaruhi iklim daerah antara lain ketinggian, jarak dari laut, dan garis lintangnya, berdasarkan garis lintangnya iklim global didunia dibagi menjadi :
a.       Iklim tropis
Iklim tropis mempunyai temperatur yang hangat sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi.
b.      Iklim gurun
Iklim gurun mempunyai temperatur musim panas sangat tinggi dan curah hujan yang sedikit.
c.       Iklim lintang pertengahan
Iklim ini mempunyai musim panas hangat dan temperatur musim dingin rendah dan curah hujan sedang.
d.      Iklim kutub
Iklim kutub mempunyai temperatur dingin dan curah hujan sedikit sepanjang tahun.

C.    DAUR AIR
Sebagian besar hidroser adalah air laut sisanya adalah air tawar yang terdiri dari gletser dan topi es, air permukaan, air danau dan sungai serta air dalam atmosfer.
1.      Air Tawar
Air hujab dapat meresap kedalam tanah setelah hujan berhenti. Perembesan air hujan kedalam tanah ( infiltrasi ) yang terjadi karena sebagian besar permukaan bumi terdiri dari pertikel batuan dan tanah. Antara partikel itu terdapat ruang kosong atau pori-pori yang biasanya berisi udara. Air meresap kepermukaan tanah dengan memasuki pori-pori dan mendesak udara keluar.

Jumlah air dapat meresap ketanah dipengaruhi oleh dua faktor yaitu porositas yang jumlah pori-pori dalam bahan yang dinyatakan dalam presentase jumlah pori-pori dalam suatu bahan terhadap volume totalnya.sedangkan faktor yang kedua adalah faktor permeabilitas tanah.

Ketika air tanah mencapai lapisan tak permeabel atau muka air tanah, air bisa bergerak bebas. Suatu lapisan batuan atau sedimen tempat air tanah bisa bergerak bebas disebut akuifer. Akuifer biasanya lapisan-lapisan kerikil, pasir, batu pasir atau batu gamping rekah-rekah.seperti yang tampak pada gambar dibawah ini :








Muka air tanah secara kasar mengikuti bentuk lahan. Kedalaman air tanah bisa naik dan turun tergantung beberapa faktor yaitu :
a.       Hujan lebat bisa menaikkan muka air tanah. Muka air tanah ini mungkin bisa naik sampai permukaan tanah sehingga seluruh zona aerasi terisi air. Hujan berikutnya tidak dapat meresap kedalam tanah dan menyebabkan genangan air hujan atau banjir.
b.      Musim kering dan pemompaan air dari sumur menyebabkan muka air tanah turun. Rembesan air sungai dan danau, dan jumlah tanaman yang tumbuh dipermukaan tanah juga mempengaruhi tinggi muka air tanah.
c.       Kadang permukaan tanah melendai dibawah muka air tanah, sehingga air tanah merembes keluar sebagai mata air. Banyak sungai dan danau yang memperoleh air dari mata air. Bilamana muka air tanah berada pada bagian atas permukaan tanah, maka tanah selalu tergenang air. Rawa-rawa atau kolam bisa terbentuk.

Air hujan turun kebumi mengalami penguapan, resapan kedalam tanah atau limpasan. Limpasan adlah gerakan air menurun sepanjang permukaan bumi. Limpasan air hujan bisa mengakibatkan banjir, aliran airliar dan aliran lumpur. Faktor yang mendukung terjadinya limpasan antara lain :
a.       Permeabilitas tanah
Semua jenis tanah adlah permeabel. Bilamana hujan yang akan jatuh leih cepat dari pada air yang meresap dalam tanah maka limpasan air akan terjadi.
b.      Jumlah hujan
Jika hujan lebat terjadi dalam suatu daerah dalam jangka waktu lama maka tanah menjadi penuh air oleh karena itu air tidak lagi dapat meresap kedalam tanah sehingga limpasan terbentuk.
c.       Kemiringan lahan
Air cenderung bergerak menurun pada derah yang miring. Makin miring permukaan tanah makin banyak air yang mengalami limpasan daripada air yang meresap kedalam tanah.
d.      Tumbuh-tumbuhan
Tanaman yang tumbuh pada permukaan bumi membantu memperlambat aliran air menurun. Akar dan ranting tanaman bisa menghalangi aliran air sehingga memberikan waktu kesempatan bagi air untuk meresap.

2.      Topografi dasar lautan
Corak dasar lautan dekat pantai berbeda dengan corak dasar lautan lepas pantai. Perhatikan gambar dibawah ini.









Semua benua dikelilingi oleh daerah air dangkal yang disebut beting benua. Kedalaman air pada dangkalan benua biasanya kurang dari 200 m. Dangkalan benua sesunggunnya merupakan bagian benua yang melandai secara perlahan dan digenangi air laut.

Diluar beting benua terdapat lereng benua. Lereng benua adalah zona dasar lautan dengan kemiringan tajam dari dangkalan benua kearah dasr lautan. Pemisah lereng benua dan dasar lautan adlah tanjakan benua. Zona ini terbentuk dari sedimen-sedimen atau kepingan-kepingan kecil batuan dan tumbuhan serta sisa-sisa binatang. Sedimen ini terbawa aliran air dari daratan kelereng benua. Aliran air yang pekat karena sedimen yang terbawa disebut turbiditas.

Sedimen bisa juga terbentuk dari pecahan batuan, abu volkanik dan partikel – partikel lain yang tersapu kelaut. Jenis sedimen halus ini dikenal sebagai lempung merah.

Pada cekungan dasar lautan terdapat berbagai corak topografi antara lain :
a.       Dataran tubir yaitu dataran pada lautan dalam disekitar batas-batas benua.
b.      Punggung tengah samudra yaitu punggung pegunungan bawah laut yang memanjang.
c.       Lembah retak yaitu lembah  dalam disepanjang pertengahan punggung tengah samudra.
d.      Gunung – laut yaitu pegunungan bawah laut. Bannyak gunung dibawah laut yang berbentuk gunung api. Khususnya disepanjang punggung tengah samudra.
e.       Guyot yaitu gunung-gunung bawah laut dengan puncak datar.
f.       Palung yaitu alur sempit yang kedalamanya labih dari 6 km.

3.      Gerakan air laut
Gelombang air berperilaku seperti gelombang tali. Gelombang itu melewati air tetapi tidak membawa air bersamanya. Setiap partikel air bergerak naik dan turun melalui suatu lingkaran kecil. Perhatikan gambar dibawah ini.





 Bilamana gelombang mencapai air dangkal, partikel air tidak lagi bergerak dalam lingkaran-lingkaran. Gesekan memperlambat gerakan dekat dasr lautan. Bukit gelombang bergerak cepat yang hasilnya adalah hempasan yaitu gelombang yang mempunyai bukit gelombang jatuh kedepan dan mencebur atau jatuh kedalam lembah gelombang seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.







D.    PERISTIWA ALAM
1.      Vulkanisme dan Gunung Api
Volkanisme adalah gerakan batuan cair yang panas dibawah dan diatas permukaan bumi. Jika gerakan batuan cair panas itu berlangsung dibawah permukaan bumi dikatakan volkanisme intrusif. Batuan cair panas dibawah permukaan tanah disebut dengan maghma. Maghma yang telah sampai dipermukaan bumi disebut lava. Gerakan lava diatas kerak bumi disebut volkanisme ekstusif.

Aliran magma yang mendingin dan mengeras sebelum mencapai permukaan bumi disebut intrusi yang mempunyai berbagai bentuk antara lain :








a.       Retas
Retas adalah intrusi rata yang terbentuk ketika maghma mengeras dalam rekahan vertikal. Sill atau retas lempeng adalah instrusi rata yang terbentuk ketika maghma mengeras diantara lapisan-lapisan batuan.
b.      Lakolit dan Batolit  
Lakolit adalah intrusi yang terbentuk mirip kubah. Jika tekanan maghma pada lakolit cukup kuat sehingga mendesak lapisan batuan atasnya, maka bisa terbentuk pegunungan kubah. Jadi pegunungan kubah adalah pegunungan bundar yang terbentuk ketika lapisan batuan terangkat.
c.       Batilok
Batolik adalah intrusi tak beraturan yang membentang kedalam kerak. Batolik yang luas paparanya kurang dari 100 km2 yang disebut tandon.

2.      Gempa
Gejala geologi yang lain adalah gempa yaitu getaran kerak bumi secara tiba-tiba. Gempa berasal dari fokus yaitu suatu titik dibawah permukaan bumi yang merupakan tempat batuan merekah dan bergerak. Gerakan pada fokus mengirimkan gelombang-gelombang gerakan kesegala arah. Gelombang getaran yang disebabkan oleh gampa disebut gelombang seismologi.
Titik pada permukaan bumi secara langsung diatas fokus disebut episenter. Ilmu pengetahuan yang mempelajari gempa disebut seismologi.

Beberapa penyebab gempa adalah erupsi volkanik. Selama erupsi maghma yang bergerak dibawah permukaan bumi dapat menyebabkan kerak bergetar. Tatpi sebagian besar gempa disebabkan oleh pergeseran tiba-tiba. Peseseran adalah gerakn batuan sepanjang sesar.

Ukuran kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa disebut intensitas gempa. Intensitas gempa dinyatakan dalam skala mercalli yang sudah dimodifikasi. Dengan menggambarkan tempat-tempat gempa pada suatu peta para ahli seismologi mendapat pola tentang gempa dibumi. Ada tiga sabuk gempa dibumi yaitu mediteran, sabuk lingkar pasifik dan pegunungan tengah antlantik.

E.     JENIS SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam adalah bahan dari bumi yang berguna bagi manusia. Bumi mempunyai banyak sumber daya alam yang berharga bagi manusia. Beberapa diantaranya dimasukkan dalam kelompok sumber daya alam yang dapat diperbaharui misalkan seperti tanah, air, dan benda hidup. Sedangkan  sumber daya alam tidak dapat diperbaharui misalnya mineral, batubara, minyak bumi dan gas alam.
1.      Tanah
Tanah merupakan hasil proses pelapukan dan merupakan campuran betuan lapuk dan humus. Humus adalh bahan yang dihasilkan oleh penghancuran sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang merupakan sumber hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Humus bercampur dengan tanah liat dan pasir memperkaya bahan-bahan makanan dalam tanah. Bahan lain juga terdapat didalam tanah misalnya udara, air dan makhluk hidup.

Pembentukan tanah merupakan proses kompleks dan seringkali memakan waktu ribuan tahun. Tahap pertama dalam pembentukan tanah adalah pelapukan batuan. Batuan semacam itu merupakan induknya disebut tanah residu yang mempunyai komposisi sama seperti batuan induknya. Terkadang angin dan air membawa partikel batuan terlapuk jauh dari bahan induknya. Tanah yang terbentuk dari bahan yang telah dipindahkan disebut tanah terpinda hyang mungkin berbeda komposisi dengan batuan dibawahnya.

Tanah telah terbentuk dengan jangka waktu cukup lama dan mempunyai horison yang berbeda, tanah semacam itu disebut tanah dewasa.
Perhatikan gambar dibawah ini :

















Horison A biasanya disebut tanah atas. Tanah bagian atas kaya akan humus sehingga tanah ini berwarna gelap. Setelah hujan air meresap melalui horison A mineral dan partikel tanah liat hanyut kedalam lapisan-lapisan yang lebih rendah dalam proses yang menyebabkan horison-horison terbentuk.

Horison B sering juga disebut tanah bawah yang dilindihkan dari horison A diendapkan disini. Horison B kaya akan lempung atau tanah liat. Humus dalam horison B ini lebih sedikit yang biasanya berwarna kecoklatan. Sedangkan horison C sebagian terbentuk dari pelapukan batuan yang terdiri permukaan batuan dasar yang rekah dan hancur.

2.      Air
Persediaan air dibumi tidak akan bisa habis karena air tawar terus menerus diperbaharui. Proses yang secara tetap memperbaharui persediaan air tawar dibumi adalah siklus air. Air tawar secara terus menerus dihasilkan karena menguap, mengembun dan jatuh kembali kebumi sebagai hujan.
Perhatikan gambar dibawah ini :









Dari gambar diatas dapat disimpulkan uap air naik keatsmosfer yang kemudian akan mendingin dan mnejadi suatu gumpalan awan, dari gumpalan awan tersebut akan menghasilkan hujan yang akan kembali lagi ketanah sehingga mengalir melalui sungai, danau serta kembali lagi kelautan begitu seterusnya.  

Air hujan yang jatuh ketanah membentuk suatu limpasan dan sebagian lainya meresap ketanah yang akhirnya menjadi air tanah. Salah satu cara yang digunakan untuk bisa mengambil air tanah ini adalah membuat atau menggali sumur atau bisa dengan cara membuat sumur bor. Besarnya tekanan air dalam sumur artesis tergantung pada perbedaan ketinggian antara sumur dan muka air tanah. Seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.









3.      Mineral
Berikut ini berbagai jenis mineral dan kegunaanya.
a.       Mineral dengan kelipan non logam dan berwarna muda
a)      Talk digunakan untuk membuat bedak talk
b)      Gipsun digunakan untuk menghasilkan dempul kering, dinding kering pada knstruksi bangunan dan seni pahat
c)      Halit yang digunakan sebagai garam halus
d)     Kaolinit digunakan dalam pembuatan keramik
e)      Muskovit digunakan untuk isolator peralatan listrik
f)       Belerang digunakan dalam produksi asm belerang, vulkanisasi, karet, atau obat-obatan.
g)      Kalsit digunakan dalam peralatan optis
h)      Fluirit digunakan dalam peralatan optis
i)        Dolomit digunakan dalam beton, semen, dan kapur
j)        Feldspar merupakan mineral pembentukan batuan
k)      Kuarsa digunakan dalam peralatan optis, kerajinan kaca, radio, peralatan elektronik berbagai permata dan lain sebagainya.
b.      Mineral dengan kelipan logam berwarna muda
a)      Grafit digunakan sebagai bahan pembuat isi pensil dan minyak pelumas
b)      Galena merupakan bijioh timbal yang paling penting
c)      Calkopirit merupakan bijih tembaga yang paling penting
d)     Pirit merupakan sumber belerang dan digunakan sebagai bahan pembuatan asam belerang.
e)      Hematit merupakan bijih besar
f)       Magnetit digunakan untuk bahan membuat magnet
c.       Mineral dengan kelipan non logam berwarna tua
a)      Hematif sebagai sumber besi
b)      Khlorit sebagai mineral sekunder
c)      Bauksit sebagai bahan almunium
d)     Biotit digunakan sebagai bahan pelumas
e)      Sfalerit digunakan untuk bahan pembuatan seng
f)       Limonit sebagai sumber besi
g)      Helenblenda sebagai pembentuk batuan beku
h)      Augit sebagai bentuk batuan beku
i)        Olivin digunakan sebagai permata
j)        Korundum sebagai batu delima

4.      Minyak dan Gas Alam
Minya dan gas alam adlah campuran senyawa hidrokarbon yang tersusun dari sebagian besar karbon dan hidrogen dengan sejumlah kecil belerang, nitrogen dan unsur lainya. Hidrokarbon ini tidak mirip dengan hidrokarbon pada tumbuhan dan tanaman laut atau darat. Namun banyak molekul hidrokarbon dalam minyak bumi sangat mirip dengan pecahan molekul yang akan dihasilkan jika molekul organik yang terpecah menjadi bagian yang lebih kecil. Oleh karena itu minyak dan gas bumi diduga secara tidak langsung berasal dari siswa organisme hidup. Tekanan besar dan kerja bakteri membantu proses pembentukan endapan minyak bumi dan gas alam dari siswa tumbuhan dan binatang.

Suatu tempat berkumpulnya minyak bumi dibawah tanah ini disebut cebakan minyak bumi. Unsur utama cebakan minyak bumi adalah batuan berpori dan permeabel yang mengandung hidrokarbon, batuan diatas merintangi minyak dan gas agar tidak bergerak keatas dan susunan geometrisnya membentuk tempat yang cekung kebawah.

5.      Batu bara
Batu bara termasuk dalam batuan sedimen yang terbentuk secara biokimia. Batubara tidak tersusun dari mineral seperti batuan sedimen lainya, melainkan tersusun dari bahan yang dapat dibakar dan berasal dari pembusukan bagian tumbuh-tumbuhan.


















Tahapan pembentukan batubara diperlihatkan dalam gambar dibawah ini :











Proses pembentukan batubara mulai dengan kumpulan siswa sisa tumbuhan dalam suatu rawa. Kumpulan ini dikenal sebagai gambut yaitu suatu endapan lunak mirip bunga karang yang berwarna kecoklatan dengan struktur tumbuhan.

F.     MANFAAT DAN PELESTARIAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber daya alam dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam juga dapat digunakan sebagai komoditi yang memberikan nilai ekonomis. Manusia telah banyak berusaha untuk mengeruk sumber daya alam makin lama makin berkurang jumlahnya atau setidak-tidaknya kualitasnya. Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk melestarikan sumber daya alam.
1.      Tanah
Tanah mengadung air dan mineral yang dubuthkan oleh tumbuhan untuk membuat makanan. Hewan secara langsung atau tidak langsung memerlukan tumbuhan sebagai bahan makanan. Sedangkan manusia memerlukan makanan dari tumbuhan dan hewan. Manusia mengolah tanah untuk menghasilkan bahan pangan. Oleh karen aitu tanah diperlukan oleh makhluk hidup.
a.       Pegendalian tanah
Erosi dapat dikendalikan dengan berbagai cara yaitu :
a)      Pembajakan minimum
b)      Pertanian kontur yaitu cara bertani dengan penanaman sepanjang daerah datar mengikuti kontur tanah.
c)      Penanaman dalam barisan yang dibuat secara berbaris dan diselingi dengan tanaman pelindung.
d)     Terasiring, yaitu penanaman dengan membuat teras yang biasanya dilakukan didaerah pegunungan.
e)      Reklamasi selokan liar yaitu dengan proses pengembalian lahan selokan air yang tererosi dengan menanami tanaman yang cepat tumbuh.
f)       Lajur pelindung yaitu penanaman berisan pohon untuk merintangi hembusan angin, mengurangi erosi tanah dan kerusakan tanaman karena partikel debu yang terbawa angin.


b.      Mencegah penurunan hara tanah
Pencegahan erosi tanah bisa menyelamatkan tanah bagian atas dan malindungi hara tanah yang dibutuhkan untuk persediaan makanan. Beberapa cara untuk mencegah penurunan hara antar lain :
a)      Penggunaan pupuk organik
b)      Penggunaan pupuk buatan
c)      Penanaman bergilir

2.      Air
Setiap masyarakat didunia tentu mempunyai masalah sumber daya air. Beberapa masalah umum yang berkaitan dengan sumber daya air antara lain :
1.      Persediaan air permukaan tidak memadai
2.      Pengambilan air tanah secara berlebihan
3.      Polusi air permukaan dan air tanah
4.      kualitas air minum
5.      banjir
6.      erosi dan sedimentasi
7.      pengerukan dan pembuangan bahan terkeruk
8.      pengeringan lahan basah dan tanah basah
9.      degradasi air teluk
10.  kekeringan yang berkepanjangan

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kekurangan air adlah
1.      Menanam pohon yang dapat menyerap air
2.      Mencegah pengambilan air tanah secara berlebihan
3.      Pembuatan tempat penyimpanan air seperti bendungan
4.      Pengaturan sistem air seperti adanya sungai
5.      Desalinasi air garam yaitu pembuangan garam dari air laut dan air payau.
6.      Melakukan daur ulang air buangan dengan kata lain pemurnian kembali air yang biasanya dilakukan oleh negara dan industri yang maju.
7.      Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tataguna air.

3.      Mineral
Salah satu persoalan penting dalam penggunaan mineral adlah kesangsian apakah kebutuhan mineral dimasa mendatang dapat tercukupi.
Beberapa strategi untuk mengatasi penurunan cadangan sumber daya mineral antara lain :
a.       Mencari pengganti
Negara dan industri maju berupaya mencari pengganti untuk mengatasi kekurangan sumber daya alam termasuk sumber daya mineral sebagai contohnya pengganti perkakas dan barang logam dengan plastik
b.      Melakukan daur ulang
Bahan mineral bekas seperti kertas bekas, kaleng dan botol bekas tempat minuman dapat dilebur kembali dan dibentuk menjadi perkakas baru.
c.       Melakukan pelestarian
Pelestarian ini biasanya dikaitkan dengan proses daur ulang.

4.      Minyak Bumi, Gas Alam dan Batubara
Berkaitan dengan penggunaan sumber bahan bakar fosil tersebut terlihat beberapa kecenderungan pentiing yaitu :
a.       Persediaan minyak bumi turun secara cepat dan diperlukan bahan pengganti
b.      Secara global persediaan gas alam diperkirakan hanya cukup untuk 50 tahun mendatang
c.       Batubara merupakan bahan bakar fosil yang melimpah dan persediaanya masih cukup melimpah.
Banyak sekali ahli berpendapat bahwa pelestarian sumber energi yang belum dimanfaatkan perlu mendapat prioritas utama, disamping pengembangan sumber energi baru. Mereka membuat daftar kebutuhan energi jangka pendek sampai jangka panjang sebagai berikut :
a.       meningkatkan efisiensi semua mesin, rumah tangga, peralatan bangunan, pabrik, dan sebagainya.
b.      Mencari pengganti minyak bumi terutama yang digunakan sebagai bahan bakar transportasi dan plastik.
c.       Mencari pengganti gas alam terutama yang digunakan untuk pemanas dan proses industri. Sinar matahari, gas sintetik dari batubara dan bakar bahan bio adalah pengganti yang dimungkinkan.
d.      Mencari bahan pengganti batubara terutama yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga surya, tenaga air dan tenaga nuklir merupakan alternatif penggantinya.
III. ALAM SEMESTA
A.    TATA SURYA
Planet-planet yang mempunyai lintasan kecil dari pada lintasan bumi diklasifikasikan sebagai planet interior.





















Planet yang mempunyai lintasan lebih besar dari pada lintasan bumi disebut planet superior. Metode pengelompokkan yang lain dengan mengelompokkan merkurius, venus, bumi dan mars sebagai planet terestrial karena mereka mirip dengan bumi. Sedangkan jupiter, saturnus, neptunus dikelompokkan sebagai planet jovian karena mereka mirip dengan planet jupiter. Saat ini pluto merupakan planet kecil yang belum banyak dikeahui karakteristiknya. Beberapa astronom mengganggap pluto sebagai planet terestial dan banyak pula yang mengklasifikasikan pluto diluar lintasan asteroid maka pluto sering diklasifikasikan sebagai planet luar.
1.      Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan matahari dan mengelilingi matahari dengan periode revolusi 88 hari dan berputar pada sumbunya dengan periode 59 hari.







Gambar diatas menunjukkan bahwa pada permukaan merkurius terdapat kawah-kawah, bukit terjadal dan lembah seperti halnya pada permukaan bulan. Sedangkan temperatur permukaan pada siang hari bisa mencapai 700 K, setelah matahari terbenam turun menjadi 150 K pada tengah malam turun menjadi 100 K.

2.      Venus
Venus merupakan planet terestriak tanpa satelit yang tampak pada waktu senja atau fajar sehingga sering disebut dengan Bintang Pagi atau Bintang Sore. Periode revolusi venus adalah 225 hari dan periode rotasinya 243 hari.
Pada permukaan venus tekannay bisa mencapai 90 atmosfer dan temperaturnya mencapai 750 K. temperatur yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya karbon dioksida dalam atmosfer yang menghasilkan efek rumah kaca. Makin keatas tekanan dan temperaturnya makin berkkurang. Temperatur permukaan atas atmosfernya kira-kira 220 K.
                        Gambar planet venus








Topografi venus terdiri dari dataran tinggi dan dataran rendah, serta yanah datar bergelombang dan juga terdapat beberapa pegunungan yang tinggi.

3.      Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dalam tatasurya. Bumi mempunyai diameter 12.756 km, masa 5,77 x 1027 gram, kerapatan rata-rata 5.500 kg/m3 percepatan gravitasi kira kira 9,8 m/s2 permukaan bumi kira-kira 5,1 x 108 km2 dua pertiga diantaranya merupakan lautan dan sepertiga adalah daratan.
Bumi mempunyai sifat kemagnetan dengan kutub-kutubnya terletak di pulau bathrust sebelah utara kanada dan pantai adelie antartika. Penelitian menunjukkan adanya daerah radiasi yang terdiri dari partikel bermuatan listrik yang terperangkap kedalam medan maghnet bumi. Daerah ini berupa lapisan disekeliling bumi, berbentuk seperti kue donat yang disebut sabuk radiasi van allen.

Angin matahari yang terdiri atas partikel bermuatan listrik berinteraksi dengan medan magnetik bumi, sehingga membentuk lapisan magnetopause. Gambar dibawah ini menunjukkan penampang magnetosfer dan sabuk radiasi van allen.








4.      Mars
Mars adalah planet yang tampak berwarna kemerah-merahan jika dilihat dari bumi. Mars mengelilingi matahari dengan periode revolusi 687 hari dan mempunyai rotasi 24 jam 37, 4 menit. Mars memiliki dua satelit yaitu phobos dan diemos. Permukaan mars terdiri dari dataran rendah, kawah, lembah dan bahkan gunung api. Sebagian besar gas yang terkandung dalam atmosfer mars adalah karbon dioksida 95 % yang sisianya adalah nitrogen, argo, oksigen, uap air, krypton dan xenon. Temperator dipermukaan mars bervariasi. Suhu maksimum disekitar ekuator bisa mencapai 30oC pada siang hari dan turun – 75oC pada malam hari. Temperatur dikutub selatan kira-kira 150oC.

5.      Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tatasurya dengan masa kira-kira 318 kali masa bui dan kerapatan rata-rata 1.330 kg/m3. percepatan grafitasi pada permukaan jupiter 2,35 kali percepatan grafitasi bumi. Kuat medan maghnetik 10 kali kuat medan maghnetik bumi. Jupiter terdiri atas batuan, lapisan hidrogen metalik cair, dan lapisan luar berupa campuran hidrogen kira-kira 17% helium, 1 % sisanya adalah metana, amonia, air dan molekul lainya. Temperatur jupiter kira-kira -123oC.
Jupiter mengelilingi matahari dengan periode revolusi 11.86 tahun dan berputar pad porosnya dengan rotasi 10 jam 55 menit. Jupiter mempunyai 16 satelit..

6.      Saturnus
Saturnus mempunyai masa 95 kali masa bumi. Tetapi kerapatanya kira-kira hanya 700 Kg/m3. percepatan grafitasdipermukaan saturnus hanya 0.07 kali perceptan grafitasi bumi. Temperautr udaranya kira –kira -180oC. saturnus mengelilingi matahari dengan periode revolusi 29.5 tahun dab berotasi 10 jam 38 menit. Saturnus memiliki 16 satelit.

7.      Uranus
Uranus ditemukan oleh william herschel pada tanggal 13 maret 1781. uranus mempunyai masa 14.5 masa bumi, kerapatan rata-ratanya 1.300 kg/m3. percepatan gravitasi uranus kira-kira sama dengan gravitasi bumi. Temperatur kira-kira -214oC.Periode uranus dengan revolusi 84 tahun dan periode rotasi 10-25 jam. Uranus memiliki 9 cincin dan 5 satelit.

8.      Neptunus
Masa neptunus 17,2 kali masa dibumi, kerapatan 1.500 kg/m3. bagian neptunus mirip dengan uranus, kemungkinan terdapat teras batuan yang dikelilingi oleh lapisan hidrogen dan helium cair. Atmosfernya mengandung hidrogen dan metana dengan temperatur -217oC.
9.      Pluto
Pluto ditemukan oleh Clyde Tombaugh tahun 1930. masa planet ini 0,002 kali masa bumi. Permukaan tertutup oleh metana beku yang diselubungi atmosfer tipis dari garis metana dengan temperatur -217oC. pluto mengelilingi matahari dengan periode revolusi 248,6 tahun dan periode rotasinya 6,4 hari. Pluto memiliki 1 buah satelit.

B.     ASAL USUL TATA SURYA
Konsep alam semesta yang saat ini diterima oleh sebagain besar astronom adalah teori big bang. Konsep ini telah diterima secara luas karena bukti eksperimen telah mendukung konsep itu dalam tiga bidang utama. Yaitu :
1.      Para astronom mengamati galaksi yang menunjukkan suatu pergeseran garis spektrumnya kearah ujung merah dari spektrum elektromaghnetik. Pergeseran merah ini dikenal sebagai pergeseran merah kosmologi.
2.      Mereka mendeteksi radiasi latar belakang kosmis yang berasal dari semua arah, umumnya diacu sebagai latar belakang mikrogelombang kosmis 3-K.
3.      mereka mengamati nisbah masa hidrogen terhadap helium 3 : 1 dalam bintang dan materi antar bintang.
Pergeseran merah tersebut menunjukkan bahwa alam semesta sedang mengembang. Untuk menjelaskan pengamtan ini para astronom memahami gagasan bahwa alm semesta berawal dengan suatu peristiwa luar biasa yang disebut big bang dan sekarang kita memandang alam semesta sedang mengembang dari peristiwa itu.
Data kerapatan rata-rata materi yang terkumpul saat ini tidak cukup teliti untuk menentukan apakah ruang alam semesta itu mempunyai kelengkungan positif atau negatif.

C.    MATAHARI
Permukaan matahari yang tampak cemerlang dari bumi adalah fotosfer. Fotosfer terdiri dari butiran-butiran cahaya cemerlang yang disebut granule. Tebal lapisan ini kira-kira 260 km dengan temperator fotosfer bervariasi sekitar 4500 K pada permukaan luar dan 6.800 K. pada fotosfer terdapat bagian yang relatif dingin dan tampak sebagai bintik gelap yang disebut noda matahari.

Lapisan yang menyelubingi matahari disebut kromosfer yang teramati secara baik ketika terjadi gerhana matahari. Tebal lapisan ini 2000-3000 km. dengan temperatur bervariasi dari 4.500 K pada lapisan fotosfer sampai 100.000 K pada lapisan kromosfer bagian luar. Dalam lapisan kromosfer terkadang terjadi specule yaitu semburan gas-gas panas yang bersal dari granule. Dalam lapisan ini juga terdapat daerah cemerlang yang merupakan tempat atom  terionisasi atau tereksitasi yang disebut plage. Plage yang bercahaya putih disebut facule. Erupsi yang lebih besar dan muncul tiba-tioba dalam waktu singkat yang bersal dari fotosfer disekitar noda matahari disebut flare.

Lapisan paling luar atmosfer matahari disebut dengan korona. Lapisan ini membentang sampai jutaan kilometer dan temperaturnya bisa mencapai 2.000.000 K. dalam lapisan korona terdapat gejala yang disebut prominens, yaitu liran gas panas berupa nyala-nyala api yang besar berasal dari tepi matahari sampai menembus korona. Perhatikan gambar dibawah ini.








Dalam reaksi ini terjadi perubahan masa menjadi energi dan energi dilepaskan melalui zona radiatif dan zona konvektif. Temperatur teras matahari bisa mencapai 15.000.000 K.









Pada gambar diatas menunjukkan perkiraan temperatur dalam masing-masing lapisan.

D.    GERHANA
Gerhana berarti penggelapan cahaya dari suatu benda langit oleh benda langit lainya. Ketika benda langit itu menerima cahaya dari matahari, benda itu membentuk bayang-bayang yang paling gelap disebut umbra dan daerah bayang yang samar disebut penumbra.

Gerhana matahari terjadi bilamana bulan berada pada atau dekat fase barn dan berada dekat bidang ekliptika. Jika dua peritiwa ini terjadi bersama maka matahari, bulan dan bumi hampir pada suatu garis lurus kemudian bayang-bayang bukan akan jatuh kebumi. Perhatikan gambar dibawah ini :








Gerhana total matahari terjadi dalam daerah umbra dan gerhana sebagian terjadi dalam daerah penumbra. Jika jarak antara bulan dan bumi lebih panjang penumbra maka dalam perpanjangan umbra akan mengalami gerhana matahari cincin. Perhatikan gambar dibawah ini :






Gerhana bulan terjadi bilamana bulan berada pada ata dekat fase purnama dan berada pada bidang ekliptika. Perhatikan gambar beikut ini :






Matahari, bumi dan bulan hampir berada pada garis lurus dan bumi berada diantara matahari dan bulan. Bayang kerucut yang dibentuk oleh bumi akan menyembunyikan muka bulan.

Gerhana tidak selalu terjadi setiap bulan karena bidang edar bulan mengelilingi bumi membentuk sudut 5o terhadap bidang ekliptika. Bidang orbit bulan sedang berpresesi kebarat jika dipandang dari atas bidang orbitnya. Presesi ini menyebabkan titik-titik simpul bergerak kebarat sepanjang ekliptika yang membuat satu siklus dalam waktu 18,6 tahun.

E.     ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
Sebagai anggota tata surya, bumi melakukan berbagai macam gerakan, antara lain :
1.      Bumi berputar pada sumbunya, yang disebut rotasi.
2.      Bumi mengelilingi matahari dengan lintasan elips, yang disebut revolusi. Lintasan peredaran bumi mengelilingi           matahari disebut ekliptika.
3.      Gaya tarik gravitasi matahariterhadap gemmburan ekuator bumi mengakibatkan perubahan arah sumbu selama berotasi di sekitar garis yang dibuat tegak lurus bidang ekliptika. Gaerak bumi semacam ini mirip gerak gasinng yang disebut presesi.
4.      Karena bidang edar bulan tidak berimpit dengan ekliptika dan perubahan perlahan arah lintasan bulan, maka sumbu bumi ini mengalami gerak periodik yang tumpang tindih dengan gerak presesi, sehingga bulan bergerak sedikit mengangguk-angguk yang disebut nutasi.

Bumi berotasi pada sumbunya  dari barat ke timur dengan periode 23 jam 56 menit  4 sekon. Lingkaran imajiner pada bola bumi yang membelah bumi menjadi dua bagian sama, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan, disebut ekuator atau katulistiwa bumi. Salah satu bukti bahwa bumi berotasi adalah pembelokan arah aliran angin pada permukaan bumi. Aliran angin di belahan bumi utara selalu membelok ke kanan dan aliran angin di belahan bumi selatan selalu membelok ke kiri. Akibat rotasi bumi antara lain :
1.      Gaertak semu harian benda-benda langit yang tampak terbit di timur dan tenggelam di barat.
2.      Bumi pepatpada kedua kutubnya dan menggembung pada ekuatornya.
3.      Pergantian siang-malam.
4.      Pembagian daerah waktu.

Garis-garis imejiner pada permukaan bumi yang dibuat dari kkutub utara bumi di kutub selatan dan tegak lurus pada ekuator dikenal sebagai meredian atau ggaris bujur. Garis bujjur merupakan ukuran sudut adalm derajat Bujur Barat (BB) atau derjat Bujur Timur (BT) dari meredian acuan yang melalui Grreenwich atau yang disebut meredian Greenwich atau meredian utama. Garis bujur ini mempunyai nilai minimum 0o pada meredian utama dan nilai maksimum 180o BB atau 180o BT.

Dalam kehidupan sehari-hari kita berurusan dengan waktu dibumi, yaitu hari dan pembagiannya dalam jam, menit dan sekon. Hari didefinisikan dalam dua cara. Dalam definisi pertama, hari surya didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan matahari untuk melewati meredian yang sama, dua kali secara berurutan.

Periode waktu ini juga disebut hari surya semu. Karena bumi mengelilingi matahari  dalam lintasan elips, maka kecepatan bumi tidak konstan. Oleh karena itu, hari-hari semu tidak sama panjangnya. Sebagai perbaikan situasi ini, hari surya rata-rata dihitung dari semu hari selama satu tahun. Variasi hari surya semu dari hari surya rata-rata adalah 16 menit.

Bumi yang berotasi mengelilingi matahari dengan linatsan elips namun mndekati lingkaran. Bilamana bumi telah menempuh satu lintasan penuh, waktu yang diperlukan dikenal sebagai satu tahun. Dalam kegiatan belajar ini kita membedakan dua defnisi tahun.
 Pertama, tahun tropis atau tahun musim adalah selang waktu dari satu vernal equinox ke vernal equinok berikutnya. Dengan demikian, tahun tropis adalah waktu yang diperlukan antara satu pelintasan matahari ke utara dan pelintasan matahari ke utara berikutnya di atas ekuator. Berkenaan dengn periode rotasi bumi, periode tahun tropis adalah 365,2422 hari surya rata-rata.
Kedua, tahun sideris adalah selang waktu bagi bumi untuk melakukan satu revolusi sempurna di kelilingi matahri terhadap suatu bintang tertentu selain matahari. Tahun siderismempunyai periode sama dengan 365,2536 hari surya rata-rata.

Sumbu rotasi bumi tidak tegak lurus pada bidang ekliptika, melainkan membentuk sudut 23,5o terhadap garis vertikal yang tegak lurus ekliptika, seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah ini :







Kedudukan sumbu ini terhadap bidang ekliptika menghasilkan perubahan posisi matahari di atas kepala selama satu tahun dan menyebabkan perubahan musim.

Bilamana bumi berada pada posisi sebelah kiri, sinar-sinar matahari paling langsung menimpa belahan bumi utara, sehingga daerah di belahan bumi utara mengalami musim panas, belahan bumi selatan kurang langsung menerima sinar matahri, sehingga daerah di belahan bumi selatan mengalami musin dingin. Sebaliknya, bilaman bumi berada pada posisi sebelah kanan dalam daerah di belahan bumi utara mengalami musim dingin dan daerah di belahan bumi selatan mengalami musim panas. Seperti ditunjukkan pada gambar dibawah ini :





















Karena bumi berpresesi, bintang-bintang yang tampak pada berbagai musim akan berubah. Bintang-bintang yang tampak pada malam hari musim panas akan berubah secara perlahan di dalam periode 25.800 tahun. Karena gerak presesi, 12 konstelasi dalam zodiak akan bergeser secara perlahan melalui bulan-bulan yang berbeda, dengan perubahan satu bulan terjadi setiap 2.150 tahun (25.800/12). Bintang-bintang yang tampak di atas kepala pada tanggal 21 juni sekitar 2150 tahun yang lalu, akakn tampak di atas kepala pada tanggal 21 juli saat ini dan akan tampak di atas kepala pada bulan agustus sekitar 2150 tahun yang datanng.

Kalender yang dihitunng berdasarkan revolusi bumi mengelilingi matahari disebut kalender surya atau kalender masehi. Kalender ini telah mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, mula-mula dikenal kalender Julian, dan akhirnya kalender Gregorian yang kita gunakan sampai saat ini.

Dalam kalender yang digunakan sekarang permulaan tahun di teteapkan pada tannggal 1 januari dan akhir tahun jatuh pada tannggal 31 desember. Dalam kalender ini dikenal tahun biasa yang lamanya 365 hari dan tahun kabisat yang lamnya 366 hari, sehingga panjang rata-rata tahun adalah 365,25 hari. Tahun kabisat terjadi pada tahun yang habis dibagi empat dalam abad yang habis dibagi empat. Nama-nama bulan dan lamanya selama tahun biasa adalah Januari (31 hari), Februari (28 hari), Maret (31 hari), April (30 hari), Mei (31 hari), Juni (31), Juli (31 hari), Agustus (30 hari), September (30 hari), Oktober (31 hari), November (30), dan Desember (31 hari).
BAB III
PENUTUP

I.       KESIMPULAN
1.      Tata surya terdiri atas matahari, planet-planet dan satelitnya, metoroid, komet, dan debu antar-planet itu adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.

2.      Planet-planet yang lintasannya lebih kecil daripada lintasan bumi disebut planet-planet inferior, sedangkan planet-planet yang lintasannya lebih besar daripada lintasan bumi disebuut planet-planet superior. Berdasarkan sifat-sifat (ukuran, kerapatan, komposisi unsur-unsurnya) planet-planet juga dapat diklarifikasikan  menjadi planet kebumian (terrestrial) dan planet Jovian planet-planet kebumian mempunyai sifat-sifat mirip bumi, yaitu Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Planet-planet Jovian mempunyai sifat-sifat mirip Jupiter yaitu Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Pluto biasanya dikelompokkan sebagai planet kebumian. Berdasarkan letak lintasannya planet-planet juga dapat diklasifikasikan planet dalam dan planet luar. Lintasan planet-planet dalam terletak di sebelah dalam lintasan-lintasan asteroid, sedangkan lintasan planet luar terletak di sebelah luar lintasan-lintasan asteroid.

3.      Matahrai terdiri atas teras, zona, radiatif, zona konvektif, fotosfer, kromosfer dan korona. Tiga lapisan yang terkhir juga disebut atmosfer matahari. Dalam atmosfer terdiri berbagai macam gejala, antara lain granule, noda matahari, spekule, plage, facule, flare dan prominens.

4.      Bumi melakukan berbagai macam gerakan, yaitu gerak-gerak rotasi, revolusi, presesi dan nutasi. Akibat rotasi bumi antara lain gerak semu harian benda-benda langit, bumi pepat pada kedua kutubnya, pergantian siang-malam, dan pembagian daerah waktu. Kita mengenal tiga daerah Waktu di Indonesia yaitu Waktu Indonesia Barat, Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia Timur.

5.      Selama gerak revolusi bumi, kedudukan sumbu bumi selalu membentuk sudut 23,5o terhadap garis vertikal yang tegak lurus bidang ekliptika. Akubatnya terjadi pembagian musim paa daerah-daerah tertentu di permukaan bumi. Gerak revolusi bumi ini juga mengakibatkan gerak semu tahunan matahari, selama satu tahun matahari seolah-olah bergeser dari ekuator, ke garis lintang 23,5o utara, kemudian ke ekuator lagi, menuju garis lintang 23,5o selatan dan kembali ke ekuator lagi.

6.      Gerak presesi bumi mengakibatkan bintang polaris bukan merupakan bintang utara lagi. Kira-kira 12.000 tahun yang akan datang bintang vega di rasi Lyra akan memnjadi bintang utara. Gerak presesi bumi bukan mengakbitkan bintang-bintang utara gerak presesi bumi juga mengakibatkan bintang-bintang yang tampak pada  berbagai  musim akan berubah.

7.      Kedudukan bulan terhadap matahari dan bumi mengakibatkakn adanya fase-fase selam bulan mengelilingi bumi. Pada saat fase bulan baru mungkin terjadi gerhana matahari, sedangkan pada fase bulan purnama mungkin terjadi gerhana bulan gerhana tidak terjadi setiap bulan karena bidang edar bulan membentuk sudut kira-kira 5o terhadap bidang ekliptika.

8.      Gaya gravitasi bulaln dan matahari terhadap bumi menimbulkan pasang surut air laut. Ketika bulan berada fase baru atau fase purnama terjadilah pasang purnama. Ketika bulan berada pada fase kuaterterjadilah pasang perbani.

9.      Sebagian besar  planet mempunyai satelit, hanya Merkurius dan Venus yang tidak mempunyai satelit. Saat ini ada tiga planet yang ditemukan memiliki cincin yaitu Jupiter, Saturnus dan Uranus.

10.  Asteroid diketemukan berdasarkan hukum Bode, perhitungan matematika dan pengamatan. Sebagian besar asteroid mempunyai lintasa di antara lintasan Mars dan Jupiter.

11.  Komet adalah anggota tata suryayang muncul dalam tata surya secara periodik. Komet terdiri dari inti, koma, ekor dan awan sferis hidrogen.

12.  Dalam astronomi dibedakan pengertian meteoroid, meteor dan meteorit. Meteor merupakan bendanya, meteor adalah peristiwa berkelibatnya cahaya karena meteoroid terbakar ketika memasuki atmosfer bumi. Sedangkan sisa meteoroid yang tidak habis terbakar dan jatuh di bumi disebut meteorit.



II.                Saran-saran
1.      Sebaiknya pembaca lebih mengenal tentang benuk, struktur dan kandungan yang ada didalam bumi dengan baik, dengan begitu maka upaya pelestarian akan terjadi.
2.      Sebaiknya pembaca juga lebih mendalami dan menghayati tentang kejadian yang ada dialam ini, contohnya bencana alam, gerhana dan lain sebagainya. Dengan demikian upaya untuk mencegah ataupun mengantisipasi suatu bencana bisa dilakukan














DAFTAR PUSTAKA


Zeilik, M, Gaustad, J.  (1983) Astronomy the Cosmic Perspective (second Edirtion). New York : John Wiley & Soms, Inc.

Sumadri, Yosaphat, dkk. (2009 ). Konsep Dasar IPA di SD. Jakarta. Universitas Terbuka.

0 komentar:

Posting Komentar