Jumat, 18 November 2011

HUMOR PENDIDIKAN ANAK TERBAIK DEMI MASA DEPANNYA

: Share


Guru les memang mendidik anak, namun pendidikan mereka hanya seputar materi pelajaran sekolah saja.  Manusia adalah makhluk jasmani dan rohani. Kita memiliki akal budi dan hati nurani. Pendidikan jaman sekarang memisahkan antara yang nyata dengan yang maya, antara ilmu dengan moral.  Guru les mendidik anak secara jasmani, ilmu, atau akal budi. Mereka tidak diberi hak untuk mengajarkan murid-muridnya agama, iman, dan moralitas karena hal itu adalah masalah pribadi seseorang.
Jadi, saya simpulkan bahwa pendidikan anak saat ini sedang mengalami masalah ! Mereka tidak  dididik dengan benar ! Kok bisa ? Ya jelas lah... karena orang tua jaman sekarang terlalu egois ! Menurut saya loh yaaa !!

PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK
Semua orang tahu kalo pendidikan anak itu penting. Dan semua orang juga tahu kalau masa kanak-kanak adalah masa terpenting bagi masa depan mereka !
Kita harus menyadari bahwa segala sesuatu adalah kebiasaan. Demikian pula dengan pendidikan anak. Mereka harus dibiasakan dengan hal-hal yang baik sejak dini. Jadi ingat dengan masa kecil saya yang penuh dengan kemucing dan marah-marah....ha...ha...ha....

Mama termasuk orang yang keras dan tidak segan untuk main tangan dan selalu marah ketika saya melakukan kesalahan. Tetapi itu semua demi kebaikan saya agar di masa depan nanti saya akan menjadi orang yang baik dan disiplin.
Tetapi main tangan juga tidak baik karena dapat memberikan dampak negatif bagi buah hatinya seperti luka lalu menimbulkan kebencian dari seorang anak pada orangtuanya. Main tangan itu boleh tetapi pada saat buah hati tidak bisa di nasihati dan terus berbuat kenakalan yang sama berulang kali (jeritan hati Eric, salah satu keponakan saya. Gak tak hapus aja, salahnya sendiri...ha..ha...ha...)
Dulu , saya tidak suka dengan mama yang membatasi kesenangan saya dalam bermain. Meskipun kedua orangtua saya termasuk orang yang mampu, dia pelit dalam membelikan anak-anaknya game. Jaman saya dulu, permainan yang ngetren adalah ATARI dan NINTENDO. Sekalipun saya dan kakak laki-laki saya nangis sampe berguling-guling di lantai, gak akan dibelikan permainan itu. Pelit sekali ! Gak sayang anak !

Seingat saya, baru kelas 3 SD kami dibelikan Nintendo. Itupun dengan syarat harus naik kelas dulu ! Mama punya peraturan - peraturan yang keras terhadap saya dan kakak laki-laki saya,
  • Pulang sekolah harus langsung ke rumah.
  • Makan siang dulu terus mengerjakan PR dan tidur siang.
  • Bangun tidur sore langsung mandi, selesaikan PR dan menyiapkan buku pelajaran keesokan harinya. Nek ada ulangan pasti ada jam tambahan untuk tes lisan !
Pokok'e soro jadi anak mama ! Gak ada kebebasan, gak ada permainan, dan gak ada pelanggaran ! Kalo disingkat, masa kecil saya dipenuhi dengan kata disiplin !
Sekarang ini, didikan mama pada masa kecil saya sangat mempengaruhi keseharian saya. Kebiasaan tadi sudah mendarah daging dalam diri saya.
Kalo makan, saya diajarkan untuk tidak cerewet dan menghabiskan makanan yang saya ambil. Makan sayur bisa, ayam bisa, daging bisa. Enak gak enak bisa masuk ke dalam mulut saya. Makan juga salah satu pendidikan bagi anak-anak. Cara mama sederhana, yaitu dengan memberi insentif berupa uang jajan tambahan.
 Kalo menunya gak enak, mama selalu kasih "tantangan", nek bisa habis tak kasih 5.000 rupiah, katanya. HORE ! Langsung saja kami menelan semua makanan tadi. Pokok'e dapet tambahan uang saku ! Ha...ha...ha...! Sekalipun rasanya gak enak, gak apa-apa. Ntik duitnya tak buat beli makanan lainnya yang lebih menyenangkan lidah !

BEBERAPA CARA MENDIDIK ANAK DARI PENGALAMAN SAYA
Hukum mendidik anak yang utama adalah, "Anda mengajarkan anak anda sesuai dengan apa yang anda ketahui." Artinya, bagaimana orangtua mendidik anda, cara itulah yang akhirnya anda terapkan pada anak - anak anda !  Tidak ada yang salah dengan cara ini. Namun kita sadar bahwa perubahan yang terjadi pada dunia kita ini tambah hari tambah cepat ! Apa yang kita pelajari waktu kita sekolah dulu ternyata tidak bisa diterapkan pada jaman ini. Dulu kita tidak boleh menggunakan kalkulator waktu ulangan, sekarang tidak lagi. Dulu kita mengetik dengan mesin ketik, nek salah harus ketik dari awal lagi, masukkan kertas lagi, ataur posisinya lagi, dan   tidak bisa digandakan. Sekarang kita harus menghadap laptop ataupun komputer untuk mengerjakan setiap tugas ataupun PR kita. Menukar data cukup dengan sebuah benda yang dinamakan flash disk !
Apa anda yakin, cara orang tua mendidik anda bisa diterapkan pada anak-anak anda ? Saya tidak ! Lalu solusinya apa ?
Jelas ! Kita juga harus belajar cara mendidik anak yang benar ! Baca buku kek, tanya ke teman kita kek, atau browsing di Internet. Pokoknya belajar sesuatu ! Jangan menyerahkan pendidikan anak anda kepada suster, pembantu, dan guru lesnya ! Anda sebagai orang tua kandungnyalah yang paling bertanggungjawab pada masa depan anak anda ! Kesuksesan mereka adalah kesuksesan anda juga, demikian pula dengan kegagalan mereka adalah kegagalan anda sebagai orangtuanya. Didiklah diri anda terlebih dulu sebelum mendidik anak anda !
Tidak ada yang namanya mantan anak ! Sejelek-jeleknya anak anda, dia tetap anak anda ! Lagipula, tidak ada orangtua yang mengajarkan hal-hal yang jahat kepada anak-anak mereka. Yang ada adalah orang tua yang menyerahkan urusan pendidikan mereka kepada sekolah dan suster dan pembantu mereka ! Saya harapkan anda tidak melakukan hal sebodoh ini ! Mengapa ? Karena saya yakin mereka akan menyusahkan anda di kemudian hari !
Wah, pak...tiap hari saya kerja, siang jadi malam dan malam jadi siang. Punggung saja cuklek pak ! Saya gak sempet ngajari anak saya.  Bapak tahu kan betapa mahalnya uang sekolah  mereka ! Belum buku-bukunya, belum uang pangkalnya. Kalo gak kerja keras dan banting-banting tulang mana mungkin saya bisa menyekolahkan mereka di sekolah terbaik di kota ini ! Mikir dong pak, jangan asal menyalahkan kami ! Toh kami melakukan semua ini demi mereka. Jangan tanya berapa uang yang kami bayarkan untuk semua les mereka ! Pokok'e gaji sebulan pasti habis demi pendidikan mereka !
Nah... pembelaan saya cuman satu kata...TERSERAH ! Toh mereka kan anak anda, terserah anda sendiri ! Yang perlu anda ketahui cuman satu, mendidik seorang anak kecil jauh lebih muda daripada mendidik mereka ketika dewasa. Anak kecil takut dengan kemucing, orang dewasa tidak. Anak kecil bisa dibujuki, orang dewasa tidak. Dan anak kecil gampang dibentuk, orang dewasa tidak!


Saya rasa, inilah jawaban atas pertanyaan mengapa perusahaan keluarga umumnya tidak bisa bertahan lebih dari tiga generasi !
Generasi pertama membangun,
Generasi kedua mengembangkan,
Generasi ketiga menghancurkan.
Anak-anak generasi pertama merasakan penderitaan dan kesengsaraan. Ketika akhirnya menjadi orang tua, mereka berikhtiar supaya anak-anak mereka nantinya tidak se-sengsara dan se-menderita mereka. Pendeknya mereka jadi lembek dan sedikit memanjakan mereka. Ketika anak-anak generasi ketiga ini dewasa, mereka tidak memiliki keahlian apa-apa selain meminta uang kepada orangtuanya. Mereka dididik untuk minta dan akhirnya mendapatkan ! Mereka tidak merasakan kelaparan, penderitaan, dan kemiskinan. Jangan heran jika mereka akan menyusahkan orangtuanya ketika dewasa.
Ngomong - ngomong tentang yang terbaik untuk anak kita, sebenarnya apa sih yang paling baik buat mereka ? Sekolah terbaik kah, guru les privat terbaik kah, atau permintaan mereka harus dipenuhi ? Tiap - tiap orang memiliki jawaban yang berbeda dan alasannya sendiri-sendiri. Bagi saya, hal terbaik buat anak-anak adalah keluarga yang harmonis dan orangtua yang bijaksana !
 Sekolah terbaik tidak menjamin masa depan dan kesuksesan mereka. Tapi saya yakin kalo kita menjadi orang tua yang terbaik, maka mereka akan menjadi orang yang sukses dan bahagia. Pertanyaannya adalah bagaimana supaya kita bisa menjadi The Best Parrent ? Yo belajar rek ! Yang pasti, tidak ada orang yang berani mati dalam mendidik anaknya selain orangtua mereka sendiri !
 auh lebih muda mengajarkan hak-hal yang enak daripada mengajarkan yang tidak enak. Menyuruh orang makan enak tidak membutuhkan perjuangan dibandingkan dengan menyuruh anak makan yang tidak enak. Tapi yang tidak enak inilah yang penting bagi masa depan kita !
Penderitaan itu gak enak, tapi dari sinilah kita belajar empati, simpati, dan semangat untu maju.
Sayur dan buah-buahan itu gak enak, tapi dari jenis makanan inilah banyak terkandung antioksidan dan   bebas kanker, tumor, diabetes, kolesterol.
Disiplin dan tanggungjawab memang tidak enak, tadi dua karakter inilah yang menentukan kesuksesan dan masa depan mereka.
Jadi, sebagai orang tua, didiklah anak-anak anda semua hal yang tidak enak ini. Karena hal-hal yang enak bisa mereka pelajar

Masa kecil yang indah tetap akan menjadi kenangan hidup bagi kebanyakan orang. Saya pribadi yang tumbuh besar di kampung sangat merasakan betul betapa indahnya pengalaman masa kecil itu. Bila dibandingkan dengan anak-anak zaman sekarang sungguh terasa perbedaannya mungkin zamannya sudah lain kali ya. Kalau dulu kita bermain benar-benar kreatif dengan memanfaatkan berbagai fasilitas yang alakadarnya tidak seperti anak sekarang yang dimanjakan oleh kemajuan teknologi macem main PS, game online dan sebagainya.
Waktu di kampung kalau libur sekolah anak-anak pada umumnya bermain dengan fasiltas yang ada pada saat itu yang boleh dikatakan jauh dari modern. Kita biasa bermain petak umpat, main galah, main kelereng, main layang-layang (itu pun membuat sendiri), main jajangkungan yang terbuat dari bambu, mancing belut di sawah (dalam bahasa sunda ngurek belut) dan banyak lagi permainan sederhana tanpa butuh modal yang banyak namun kita terasa enjoy menikmatinya.

 Ada bentuk kreatifitas dari anak-anak di kampungku dengan membuat balon besar (Zepelin made in garut) dimana tiap hari raya selalu dibuatkannya. Balon sederhana ini cukup unik berbahan kertas yang dirangkai berbentuk oval itu, diterbangkan dengan energi pengasapan dari pembakaran jerami kering, namun bisa mengudara hingga melintasi lepas pantai Garut selatan yang berbatasan dengan samudera Hindia. Hebatkan ? Penah masuh acara di trans7 beberapa bulan yang lalu.
12974453822138220537
Minimnya faislitas di kampung ternyata justru memmicu anak-anak untuk bisa lebih kreatif lagi mengembangkan bakat-bakat yang ada. Kita sudah terbiasa main dengan lumpur, air kali (tapi bersih), batu-batu alam yang ada di gunung, persawahan yang rindak dan sebagainya.
Ternyata masa kecil jauh lebih indah bila di bandingkan dengan sekarang sebagai orang tua hahaha…( too much problem). Kalau waktu kecil hanya belajar dan main atau hardolin.
Wassalam










0 komentar:

Posting Komentar