Tugas II
Modul V
Sistem Organ Tubuh
Manusia
Disusun sebagai salah satu Tugas dari bidang studi
“ KONSEP DASAR IPA DI SD”
Jurusan PGSD
yang dibimbing oleh Drs. Bambang Tahan Sungkowo
Oleh :
Muhammad Nur Syamsu
NIM : 621367996
UNIVERSITAS TERBUKA
(UPBJJ-UT)
MALANG
POKJAR
(KELOMPOK BELAJAR)
KECAMATAN
BANGIL
Tahun
2010
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
I.
SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA 1
A.
Indra Manusia 1
B.
Indra Pendengar 6
C.
Indra Pencium 12
D.
Indra Pengecap 13
E.
Indra Peraba 13
II.
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA 15
A. Hakikat Makanan 15
B. Zat-Zat Makanan yang diperlukan Tubuh 15
C. Alat-alat Pencernaan 18
III.
SISTEM TRANSPORTASI MANUSIA 21
A.
Alat-alat Peredaran Darah 21
B.
Macam-macam Peredaran Darah 22
C.
Pembuluh Lymphe 23
D.
Gangguan Sistem Peredaran Darah 24
IV.
SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA 24
A.
Struktur Sistem Pernafasan 25
B.
Mekanisme Pernafasan 27
C.
Fisiologi dan Gangguan Pernafasan 28
`
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Sesungguhnya tidak ada yang berhak disembah, selain
Dia. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, pembawa
risalah kebenaran dan penutup utusan Tuhan. Rangkuman ini disusun sebagai tugas mata kuliah “ KONSEP
DASAR IPA DI SD ” yang diajarkan oleh Drs.
Bambang Tahan Sungkowo dalam modul 5 yaitu “
Sistem Organ Tubuh Manusia “
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Drs. Bambang
Tahan Sungkowo yang telah mengajarkan
berbagai pengetahuan tentang mata kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI SD ”, dan juga
kepada semua rekan yang turut serta membantu dalam menyelesaikan pembuatan
laporan ini.
Penulis senantiasa membuka diri untuk menerima berbagai
saran dan kritikan yang membangun guna menambah serta meningkatkan kualitas
Ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan laporan ini.
Permohonan maaf dari lubuk hati kami yang dalam kepada
semua pihak atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan
laporan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi
siapa saja yang selalu ingin menuntut ilmu pengetahuan.
Pasuruan, Nopember 2010
Penulis
SISTEM
ORGAN TUBUH MANUSIA
A. INDRA MANUSIA
Indra merupakan organ tubuh yang peka terhadap rangsang
tertentu, organ-organ pengindra bersama-sama dengan sesunan syaraf memungkinkan
kita mengenal dunia luar baik itu melalui mendengar, melihat, merasa dan mencium.
1.
Organ Pengindra
Organ pengindra kita memiliki bagian-bagian yang dapat
menerima rangsang berupa ujung-ujung syaraf atau sel-sel reseptor. Satu seijn
reseptor hanya bisa menanggapi satu jenis rangsang. Rangsangan yang diterima
terlebih dahulu diubah menjadi umplus syaraf yang kemudian oleh serabut-serabut
syaraf sensorik diteruskan kepusat syaraf (otak dan susunan tulangbelakang ).
Dipusat susunan syaraf kemudian diolah dan diartikan sehingga kita mengetahui
apa yang terjadi disekitar kita.
Indra dibagi menjadi
dua, yaitu indra luar (eksternal ) yang berupa indra penglihat , pendengar,
perasa, pengecap dan pencium, yang kita gunakan untuk memperoleh informasi dari
luar. Indra dalam ( internal ) bertugas menyampaikan informasi yang berasal
dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal, lapar, haus atau sakit. Semua informasi
yang diperoleh dianalisis didalam otak untuk menghasilkan tanggapan ( Respon ).
No
|
Indra
|
Organ
|
Sel-sel Reseptor
|
Rangsang
|
1
|
Penglihat
|
Mata
|
Sel Kerucut (cone) dan sel batang (Rod)
|
Cahaya
|
2
|
Pendengar
|
Telinga
|
Organ Kecil
|
Suara
|
3
|
Pengecap
|
Lidah
|
Putting pengecap
|
Kontak kimia
|
4
|
Pencium
|
Hidung
|
Sel-sel pembaur/pencium (alfactory)
|
Kontak kimia
|
5
|
Peraba
|
Kulit
|
Korpuskel Taktil
|
Kontak fisik
|
Setiap pusat indra terletak dipusat yang berbeda, otak
memproses gelombang informasi yang dibawa oleh syaraf tubuh secara
terus-menerus.
a.
INDRA PENGLIHAT
Bagian otak yang berhubungan dengan indra ini jauh lebih
besar dari pada yang berhubungan dengan indra lain. Mata merupakan organ
penglihatan, bola mata terletak didalam rongga mata dan dilindungi oleh
tulang-tulang temgkorak. Bagian depan bola mata dilindungi oleh selaput tipis,
kelopak mata, bulu mata dan kelenjar air mata. Kelenjar air mata berfungsi
untuk membasahi dan membershkan permukaan mata, air mata mengandung zat yang
dapat membunh bakteri-bakteri yang masuk.
1)
Bagian-bagian bola mata
Mata mempunyai lensa
yang dapat diatur untuk membentuk bayangan pada suatu permukaan atau layar,
bagian yang berfungsi untuk menagkap bayang adalah selaput jala atau retina.
Bagian-bagian mata dapat kita rinci sebagai berikut :
I.
Kornea
Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus
pandang
II.
Selaput pelangi atau iris
Terletak dibelakang kornea dan berpigmen, zat pemberi
warna (pigmen) pada iris ini disebut melamin. Pigmen inilah yang menentukan
warna pada mata, ditengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil
yang berfungsi untuk membesar dan mengecilkan tampilan atau bayangan, pupil ini
sangat dipengaruhi oleh kerja otot pada selaput pelangi. Apabila cahaya redup
otot-otot pada iris akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil melebar
sehingga cahaya yang masuk lebih banyak sebaliknya apabila cahaya kuat maka
lubang pupil akan menyempit.
Pupil Melebar Pupil Mengecil
III.
Lensa
Terletak dibelakang
selaput pelangi, lensa dapat mencembung dan memipih sesuai dengan jarak benda
yang akan difokuskan.
Untuk menfokuskan benda berjarak dekat lensa melebar
menjadi cembung (A). dan jarak menyempit menjadi lebih pipih untuk menfokuskan
benda jarak jauh.
IV.
Retina
Berupa selaput yang mengandung sel-sel indra. Ada dua macam sel indra
yaitu sel batang (rod) dan sel kerucut (cone), jumlah sel batang lebih banyak
dari sel kerucut yaitu 125 juta sel batang dab hanya 7 juta sel kerucut. Sel
batang sangat peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan dapat melihat dalam
keremangan, tetapi tidak bisa membedakan warna. Sel kerucut sangat peka
terhadap warna. Sel kerucut banyak terdapat pada bangian tengah bintik kuning
(fovea). Serat syaraf menghubungkan sel batang dan sel kerucut kesyaraf optik
yang kemudian membawa informasi dari retina kepusat optik otak. Pada retina
terdapat bintik kuning dan bintik buta.
a. Bintik kuning
Bintik
kuning adalah tempat yang sangat peka terhadap rangsang
cahaya.
Bintik kuning berfungsi agar dapat melihat suatu benda
dengan
jelas.
b. Bintik buta
Bintik
buta adalah tempat pada retina yang sama sekali peka
terhadap
rangsang cahaya dan merupakan tempat keluarnya serabut-
serabut
syaraf mata.
2)
Mekanisme Kerja Mata
Suatu benda akan dapat kita lihat hanya kalau terdapat
suatu cahaya, cahaya akan dipantulkan oleh benda itu dan pantulan cahaya masuk
kedalam mata melalui lensa mata. Sesampainya diretina rangsang cahaya diterima
oleh sel-sel indra. Cahaya kemduian diteruskan kesyaraf mata yang selanjutnya
akan dikirim kepusat penglihatan diotak untuk diterjemahkan.
Cara kerja mata :
1. Pohon
sebenarnya.
2. Bayangan pohon pada retina.
3. gambaran pohon
yang sebenarnya pada otak.
Untuk memusatkan bayangan dari benda yang letaknya jauh
(lebih dari 10 meter) otot-otot siliasi mengendur (relaksasi) akibat adanya
tekanan cairan bola mata, badan sihari memendek. Hal ini menyebabkan serabut
pemegang lensa menegang sehingga lensa memipih. Dengan demikian daya pemusatan
lensa menurun sehingga bayangan benda jatuh tepat pada retina.
Untuk memusatkan
bayangan dari benda yang letaknya dekat, otot-otot sihari menegang
(berkontraksi) melawan tekanan cairan bola mata. Keadaan ini menyababkan
serabut pemegang lensa mengendur sehingga lensa menjadi cembung. Daya pemusatan
lensa meningkat sehingga bayangan dari benda jatuh tepat pada retina. Kemampuan
mata untuk mengatur agar bayangan jatuh tepat pada bintik kuning disebut
akomodasi.
3)
Gangguan pada indra
penglihat
Orang yang
matanya normal dapat melihat benda jauh maupun dekat dengan jelas. Mata dengan
penglihatan normal disebut emmetrop, orang yang tidak dapat melihat benda jauh
dengan jelas disebut rabun jauh (mipoi), sedangkan mata yang tidak dapat
melihat benda dekat disebut (hipermetropi) hal ini terjadi karena bola mata
terlalu pendek sehinggga bayangan jatuh dibelakang bintik kuning.
Mata yang tidak dapat
membedakan garis-garis tegak lurus dan mendatar pada saat bersamaan
disebut Astigmatisme, orang yang menderita gejala ini mempunyai kelengkungan
dan lensa tidak merata. Berkas-berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat
terpusat sempurna. Cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata
yang lensanya berbentuk silindris.
Pada orang tua biasanya daya akomodasi mata telah
berkurang, lensa mata memipih dan sukar mencembung sehingga mata tidak jelas
melihat benda terlalu jauh atau dekat. Keadaan ini disebut presbiopi. Untuk
menolongnya diberikan kacamata berlensa cembung atau berlensa rangkap, yaitu
lensa cembung dibawah lensa cekung diatas.
Gangguan mata akibart kekurangan vitamin A dapt terjadi
jika kita kurang makan sayuran dan buah-buahan, sayuran dan buah-buahan yang
berwarna kuning kemerahan seperti halnya wortel, tomat dan pepaya mengandung
zat warna yang disebut karoten. Didalam hati karoten diubah menjadi vitamin A
yang fungsinya untuk menjaga kesehatan mata.
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penglihatn
menjadi kabur pada senja hari. Peristiwa ini disebut rabun senja, jika
kekurangan vitamin A dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan kebutaan
(kornea rusak). Kerusakan ini dapat ditolong hanya dengan pencangkokan kornea.
Buta warna adalah suatu kelainan penglihatan dimana
penderita tidak dapat melihat warna tertentu. Buta warna merupakan penyakit
keturunan yang sukar disembuhkan.
Bola mata dapat digerakkan kekiri, kekanan dan berputar
oleh ketiga pasang otot penggerak bola mata. Apabila otot-otot penggerak bola
mata kanan dan kiri tidak serasi akan menyebabkan mata juling. Kelainan ini
dapat diperbaiki oleh suatu operasi mata.
b.
INDRA PENDENGAR
Bunyi bergetar dan bergerak diudara dalam bentuk
gelombang. Indra pendengaran (telinga) kita begitu peka sehingga dapat
menginterorestasikan getaran menjadi bunyi.
Sebagian besar organ telinga terletak didalam tengkorak.
Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Telinga luar, telinga tengah dan
telinga dalam.
1.
Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
kelenjar minyak, dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat
dari tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang
dihantarkan melalui pendengaran akan menggetarkan gendang telinga.
Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan
kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen yang berfungsi untuk
menangkap partikel debu dan menghalangi masuknya air.
2.
Telinga Tengah
Telinga bagian tengah berupa suatu rongga yang berisi
udara. Dalam rongga ini terdapat tiga buah tulang pendengar yang sangat halus
dan letaknya berkesinambungan yang disebut osikel. Ketiga tulang terkecil dalam
tubuh kita ini diberi nama tulang martil, tulang landasan dan juga tulang
sunggurdi.
Tulang martil menempel pada gendang telinga, tugas ketiga
tulang tersebut menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya
kemembran yang menyelubungi tingkap oval untuk diteruskan leagi ketelinga
dalam.
Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga
mulut bagian belakang oleh suatu saluran disebut pembuluh eustachius. Saluran
ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau
membuka mulut.
3.
Telinga Dalam
Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan
yang disebut Labirin. Tingkap oval terbuat dari serangkaian bilik berisi cairan
limfe bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ
keseimbangan dan koklea.
Koklea merupakan bagian telinga yang paling dalam.
Tabung spiral yang berisi cairan ini sepintas tampak seperti cangkang sipt
sehingga sering disebut rumah siput. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari
ribuan sel reseptor berambut. Sel rambut terletak tepat didalam koklea dan
digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran didalam cairan menjadi
implus dan mengirimkanya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk
diinterprestasikan menjadi bunyi yang kita dengar.
Penamang membran telinga memperlihatkan bagian-bagian
yang saling berhubungan. (1) gendang telinga, (2) saluran Eustachius, (3)
osikel, (4) Ultrikulus, (5) Sakuluis, (6) Saluran, Saluran gedung, (7) Ujung
syaraf yang membawa implus ke otak untuk diubah menjadi suara.
4.
Mekanisme Kerja Telinga
Sumber bunyi menghasilkan gelombang suar diudara dan
ditangkap oleh daun telinga. Bentuk daun telinga yang khas memungkinkan
gelombang suara langsung masuk kelubang pendengaran.
Gelombang suara yang masuk melalui lubang pendengaran
menggetarkan gendang telinga, kemudian dipantulkan dan diperkuat oleh
serangkaian osikel. Gerakan landasan melawan tingkap oval menyebabkannya
bergetar. Gerakanya dipancurkan melalui cairan telinga dalam bentuk gelombang.
Didalam kohlea. Getaran cairan menggerakkan sel-sel
reseptor organ korti. Sel reseptor yang berhubungan dengan serat syaraf,
mengubah gerakan menjadi implus dan dibawa keotak oleh syaraf pendengaran.
Gerakan osikel sama seperti gerakan pengukit karena
ukuran tingkap oval jauh lebih kecil dari gendang telinga maka getaran yang
mengenainya lebih kuat. Hal ini sangat membantu sebab hantaran getaran didalam
koklea tidak semudah apabila melalui udara atau tulang yang keras.
Sel reseptor yang berbeda-beda pad bagian koklea, peka
terhadap frekuensi bunyi dan tinggi nada yang berbeda pula, otak
menginterprestasikan lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang
mengirim implus ke otak, semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel
reseptor yang bergerak.
Kita bisa mengetahui
asal bunyi dengan dua buah telinga kita. Perbedan waktu yang relatif kecil dari
suatu unyi untuk mencapai telinga dianalisis oleh otak sehingga dapat diketahui
arah sumbernya
5.
Gangguan pendengaran
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan
gangguan pada pendengaran. Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang
tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah.
Pada usia lanjut pendengaran akan berkurang, hal ini
terjadi karena hubungan antartulang-tilang pendengar sudah tidak baik, dan
gendang telinga mulai kaku, gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat
bantu dengar.
6.
Indra Keseimbangan
Mekanisme indra keseimbangan terletak ditelinga dalam
dan terdiri dari saluran gelung, ultrikulus dan sakulus.
Saluran gelung terdiri dari tiga saluran berbentuk
setengah lingkaran, masing-masing terletak tegak lurus satu sama lain dan
menempel pada bagian labirin. Apabila kita membuat gerakan mendadak, pesan akan
terlambat sampai ke otak. Akibatnya kita kehilangan keseimbangan dan jatuh ,
sedangkan apabila kita berputar lalu berhenti mendadak, cairan didalam saluran
masih tetap bergerak, memberitahu otak bahwa kita masih berputar. Otak menjadi
bingung dan kita merasa pusing sesaat sampai cairan berhenti bergerak.
Pada saat ujung saluran gelung terdapat sel reseptor
yang menyerupai rambut. Sel ini mengarah kecairan seperti jeli. Saat kita
menoleh mengangguk atau menggelengkan kepala, cairan mengalir kesalah satu
ujung saluran dan menjauh dari ujung yang lain. Sel diampulla yang satu
menerima rangsang sedang yang ad diujung lain tidak. Rambut didalam sakulus dan
ultrikulus (kiri) mengarah kebidang berisi otolith. Ketika kita menoleh otilith
menekan rambut disalah satu sisi lebih kuat daripada sisi yang lain. Dengan
demikian otak mengerti posisi kita. Diruangan hampa yang tidak dipengaruhi
gravitasi. Otolith tidak berfungsi meskipun saluran gelung tetap melaksanakan
tugasnya.
c.
INDRA PENCIUM
Indra yang berfungsi pada proses mencium adalah hidung,
hidung dipisahkan oleh dinding tulang rawan menjadi dua lubang hidung. Kedua
lubang itu terakhir didua tulang yang disebut turbinate.
Udara masuk melalui rongga hidung, mengalir melalui tiga
lapisan tulang (turbinate) ke sel reseptor dibelakang lubang menuju kepembuluh
penciuman, lalu dialirkan melalui saluran pernafasan kebagian belakang
tenggorokan, lalu dialirkan melalui saluran pernafasan kebagian belakang
saluran nafas dilapisi oleh membran mukus yang diselubungi rambut halus yang
disebut silia. Kumus dan silla menyaring debu, kuman dan cairab, lalu
membuangnya kesaluran pernafasan melalui bagian belakang tenggorokan dengan
demikian kotoran tidak terhisap oleh debu.
Dalam keadan tertentu terkadang kita kehilangan rasa
bau, keadaan ini disebut asmonia. Asmonia dapat terjadi akibat penyumbatan
rongga hidung, misalkan pilek atau terdapat polip atau tumor dirongga hidung,
sel pencium rusak pada infeksi kronis dan gangguan pada syaraf.
d.
INDRA PENGECAP
Pembentukan indra pengecap atau lidah utama adalah
jarngan otot yang diselubungi oleh membran mukus. Lidah terasa licin didalam
mulut namun permukaan lidah tampak bercelah dan bayak tonjolan kecil yang
disebut papil (papilia) papil dan celah tersebut memiliki pucuk pengecap dengan
sekumpulan sel peka didalam rongga mukusnya.
Pucuk pengecap dapat membedakan empat rasa pokok, yaitu
asam, pahit, manis, dan asin, satu jenis sel penerima hanya dapat merasakan
jenis rasa. Masing-masing terletak dibagian lidah yang berbeda.
e.
INDRA PERABA
Organ peraba dan peraasa kita adlah kulit, kulit terdiri
dari tiga lapisan yaitu : epidermis, dermis dan hipodermis. Epidermis atau
lapisan luar merupakan lapisan pelindung. Lapisan yang paling tebal biasanya
terletak pada telapak kaki dan telapak tangan. Hipodermis adalah lapisan
terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk menghangatkan tubuh. Diantara
kedua lapisan ini terdapat lapisan dermis yang mengandung kelenjar keringat,
kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, syaraf dan sel penerima khusus
yang berkaitan dengan indra peraba dan perasa.
|
Syaraf penerima didalam kulit tanggap terhadap sentuhan
halus, tekanan, suhu, dan rasa sakit. Ada
dua jenis sel penerima utama, yaitu korpuskel taktil ( meliputi korpus
meissner, korpus pacini, korpus ruffini, korpuss krause) dan ujung syaraf tanpa
selaput.
Korpud meissener yang
terletak didekat permukaan kulit untuk menanggaipo sentuhan. Korpus pacini yang
terletak hampir pada lapisan hepodermis yang bertujuan untuk menanggapi
rangsang tekanan. Korpus ruffini tanggap terhadap panas dan korpus krause
tanggap terhadap dingin. Ujung sayaraf tanpa selaput selain terdapat didalam
kulit juga terdapat didalam organ internal. Syaraf ini peka terhadap rasa
sakit.
Apabila tubuh mengalami rasa sakit mendadak (1) secara
otomatis akan timbul gerak refleks. Gerak ini tidak diatur oleh otak, melainkan
oleh syaraf tulang belakang (2) sebagai tanggapan terhadap suatu syaraf (3)
rangsangan ini menimbulkan tanggapan (4) yang menggerakkan otot-otot yang
berhubungan (5) dan menjauhkan tubuh dari bahaya. Rasa sakit ini sampai otak
(6) setelah terjadi gerak refleks.
B. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan makanan pada manusia merupakan
serangkaian organ-organ dan saluran yang bekerja saling berkaitan satu sama
lain. Sistem pencernaan berfungsi mencerna dan memakan makanan sehingga menjadi
sari makanan yang diserap dan disebarkan keseluruh tubuh.
1.
HAKIKAT MAKANAN
Makanan merupakan suatu zat yang dapat dipergunakan
manusia supaya dapat nertahan hidup dan untuk memenuhi zat-zat yang dibutuhkan
oleh tubuh. Agar makanan berfungsi secara maksimal perlu kita perhatikan
beberapa hal, yaitu :
a.
Makanan harus higienis dan
tidak mengandung zat-zat racun yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
manusia.
b.
Makanan harus bergizi.
c.
Makanan yang dikonsumsi harus
mudah untuk dicerna oleh alat-alat pencernaan.
d.
Cara memasak makanan harus
benar dan disesuaikan dengan sifat fisik dan kimia dari masing-masing bahan
makanan. Sebaiknya suhunya jangan terlalu tinggi atau rendah.
e.
Penyajiannya harus tepat dan
baik.
f.
Tidak terlalu berlebihan dan
jangan terlalu kekurangan dalam memakan makanan
2.
ZAT-ZAT MAKANAN YANG DIPERLUKAN TUBUH
Zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh munusia
antara lain :
a.
Air
Air berfungsi sebagai pelarut dan menjaga stabilitas
suhu tubuh, kebutuhan air diatu roleh beberapa kelenjar seperti hipofise,
tiroid, anak ginjal dan kelenjar keringat.
b.
Protein
Protein terdiri dari unsur C, H, O dan N. protein
terbentuk dari polimer molekul asam amino, asam amino dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu :
a.
Asam Amino Esensial
Asam amino ini adalah asam amino yang sangat diperlukan
oleh tubuh dan dapat diperoleh hanya dari luar tubuh melalui makanan yang kita
makan.
b.
Asam Amino Non Esensial
Asam mino non esensial adalah asam amino yang dipat
disentersis didalam tubuh.
Protein diperoleh melalui
tumbuhan dan hewan, protein yang bersal dari tumbuhan disebut protein nabati
sedangkan protein yang diperoleh dari hewan disebut protein hewani. Protein
berfungsi untuk membangun sel-sel yang telah rusak, membentuk zat pengatur
seperti enzim dan hormon serta sebagai penghasil energi, tiap gram protein
menghasilkan energi sebesar kurang lebih 4,1 kalori.
c.
Lemak
Lemak merupakan senyawa oranik yang majemuk, terdiri
dari unsur C, H, dan O. unsur-unsur tersebut selanjutnya membentuk asalam lemak
dan gliserol. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Asam lemak tidak jenuh
Berbentuk cair dan bersifat esensial karena harus
didatangkan dari luar tubuh melalui makanan.
2.
Asam lemak jenuh
Berbentuk padat dan bersifat non esensial karena dapat
disintesis sendiri oleh tubuh.
Fungsi dari lemak :
1.
Sebagai pelarut vitamin A, D,
E, dan K
2.
Seagai pelindung alat-alat
tubuh
3.
Sebagai pengatur suhu badan
4.
Dan sebagai pengatur kalori
dalam tubuh, yaitu menghasilkan energi sebesar kurang lebih 9,3 kalori.
d.
Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H dan O. karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi yang utama. Berdasarkan gugus penyusun gulanya
karbohidrat dibedakan menjadi :
1.
Monosakarida
Karbohidrat yang tersusun dari satu molekul gula.
Contohnya : glukosa, galaktosa dan fruktosa
2.
Disakarida
Karbohidrat yang tersusun dari dua molekul gula. Contohnya
: laktosa dan sukrosa
3.
Polisakarida
Karbohidrat yang tersusun dari banyak molekul gula.
Contohnya : amilum, selulosa dan glikogen.
e.
Vitamin
Vitamin adalah sekelompk zat organik yang terdapat dalam
jumlah kecil pada berbagai bahan makanan yang berfungsi untuk metabolisme dan
pertumbuhan normal makhluk hidup. Vitamin dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu :
1.
Vitamin yang larut dalam air.
Contohnya : Vitamin B dan C
2.
Vitamin yang larut dalam lemak.
Contohnya vitamin A, D, E dan K
f.
Garam Mineral
Garam mineral
mengalami proses pencernaan. Macam-macam mineral yang diperlukan oleh
tubuh yaitu :
1.
Zat Kapur ( Ca )
2.
Fosfor ( P )
3.
Besi ( Fe)
4.
Flour ( F )
5.
Natrium ( Na ) dan Chlor ( CI )
6.
Iodium ( I )
g.
Enzim-enzim pencernaan
Enzim merupakan biokatalisator pada proses pencernaan
artinya senyawa organik yang dapt mempercepat reaksi kimia, zat itu ikut
bereaksi tetapi terbentuk kembali.
Sifat-sifat enzim
1.
Tersusun dari protein.
2.
Pekerja khas pada zat tertentu.
3.
Dipengaruhi oleh suhu dan Ph.
4.
Merupakan suatu larutan
5.
Hanya sedikit diperlukan tetapi
dapat mempengaruhi perubahan bentuk zat yang berlipat banyaknya.
6.
Berperan dalam proses
pencernaan secara kimiawi.
7.
Diberi nama sesuai dengan
senyawa atau zat yang dipengaruhi.
3.
ALAT-ALAT PENCERNAAN
Alat pencernaan bertugas mengubah makanan dari bentuk
kasar menjadi bentuk-bentuk yang halus sehingga mudah untuk diserap. Alat-alat
pencernaan pada maunisia adalah sebagai berikut :
a.
Mulut ( Cavum Oris )
Didalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah
yang berfungsi untuk mengunyah makanan secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan
lidah berperan dalam mengunyah makanan secara mekanik sedangkan kelenjar ludah
mengeluarkan ludah yang mengandung cairan ludah dan enzim ptialin ( amilase
ludah ) yang berperan untuk menguraikan amilum manjadi glukosa.
b.
Kerongkongan ( Esofogus )
Kerongkongan terdiri dari otot lurik dan duapertiga
bagian bawah terdiri dari otot polos. Otot dinding kerongkongan tersusun dari
otot memanjang dan melingkar, bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak
peristaltik. Gerak ini mendorong dengan cepat gumpalan makanan ke lambung
kurang dari 6 detik. Lubang masuk kelambung mula-mula tertutup otot sfinkter
dan dengan refleks akan terbuka apabila gelombang perstaltik telah sampai.
c.
Lambung ( Ventrikulus )
Lambung merupakan kantung besar dibawah kiri tulang
rusuk terakhir dan terdiri atas tiga bagian. Bagian atas yang berdekatan dengan
hati disebut kardiak, dibagian tengah membulat disebut fondus dan bagian bawah
yang dekat dengan usus disebut pilorus. Dinding lambung terdiri atas lapisan
otot melingkar, memanjang dan menyerong yang menyebabkan makanan yang ada
didalamnya seperti diaduk. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir
atau musin, dibagian fundus menghasilkan getah lambung dan bagian fundus bawah
menghasilkan asam klorida (HCL ) disebut juga asam lambung. Dengan adanya getah
lambung dan gerak mengaduk otot lambung makanan diubah menjadi seperti bubur
yang disebut kim. Adanya asam lambung menyebabkan Ph menjadi 1 – 3 sehingga
dapat membunuh kuman yang masuk kedalam lambung. Getah lambung mengandung
pepsinogen yang belum aktif kemudian oleh asam lambung diaktifkan menjadi
pepsin. Pepsin adlh suatu protease yang memecah molekul protein menjadi pepton.
Asam lambung berfungsi untuk membantu dalam membuka dan menutup kleep yang
terdapat diantar pilorus dan duodenum serta merangsang sekresi getah usus.
d.
Usus Halus ( Intestinium tenue
)
Makanan masuk kedalam usus halus sudah dalam bentuk
bubur. Asam lambung yang ikut masuk merangsang kelenjar dinding sel usus untuk
menghasilkan sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan
getahnya. Di dalam duodenum bermuara pebuluh koleodokus yang membawa getah
pankreas dan empedu. Selanjutnya asam lambung merangsang pula sel dinding usus
halus yang mengeluarkan hormon kolesistokinin agar empedu dikeluarkan dari
kantung empedu.
Empedu atau bilus dihasilkan dihati dan melalui pembuluh
hepatikus dan disimpan dalam kantung empedu ( vesika felea ). Empedu tidak mengandung
enzim, melainkan mengandung zat warna empedu ( bilirubin ) dan garam empedu
yaitu natrium glikolat taurokolat.
Dinding usus halus mengandung banyak kelenjar yang
menghasilkan enzim sakarase, maltarase, lastarase dan juga mengandung enzim
erepsinogen yang diaktufkan oleh enterokinase menjadi erepsin yaitu suatu enzim
peptidase. Sakarae mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa sedangkan
maltase mencernakan maltosa menjadi dua yaitu glukosa dan fruktosa, sedangkan
maltase mencernakan maltosa menjadi glukosa dan laktase mencerna laktosa
menjadi glukosa dan galaktosa. Kemudian sari-sari makanan tersebut siap untuk
diserap kedalam darah, dan sisa makanan yang belum dicerna akan masuk kedalam
usus besar atau kolon.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.
e.
Usus Besar ( Kolon )
Sisa makanan yang tidak dapat dicerna bersama dengan
lendir dan sisa-sisa sel mati dari dinding dibusukkan menjadi faeses. Faeses
didalam kolon didorong dengan gerakan perialitik yang teratur dan lambat
akhirnya sampai keporos usus ( rektum ). Kolon mula-mula naik keatas dimulai
dengan usus buntu dan apendiks kemudian mendatar dan menurun lagi berakhir pada
poros usus. Apabila lambung dan usus halus terisi makanan kembali, akan memberi
rangsang pad kolon untuk melakukan defakasi. Rangsangan ini disebut refleks
gastrokolik. Lubang anus dijaga oleh oleh otot sfinkter anus, disebelah dalam
oleh otot polos dan dibagian luar oleh otot lurik.
Proses difekasi dilakukan dengan sadar karena kontraksi
otot dinding perut dan diafragma diikuti oleh mengendornya otot sfinkter anus
bagian dalam dan kontraksi otot kolon dan rektum, terdoronglah faeses keluar.
f.
Anus
Saluran pembuangan dari sisa-sisa makan yang tidak
terpakai .
C. SISTEM TRANSPORTASI
MANUSIA
Sistem transportasi pada manusia terdiri dari peredaran
darah dan sistem pempuluh lymphe. Keduanya merupakan sistem yang berperan dalam
pengangkutan zat yang diperlukan oleh tubuh dan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
- Alat-alat peredaran darah
1.
Jantung
Jantung terletak didalam rongga dada diatas diafragma,
jantung dibungkus oleh selaput jantung atau perikardium. Jantung merupakan alat
utama pada peredaran darah pada umumnya ditimbulkan oleh denyutan jantung.
Pada sekat antara serambi jantung terdapat simpul saraf
yang merupakan cabang dari simpul syaraf tak sadar. Simpul ini bercabang-cabang
keseluruh bagian bilik jantung kemudian keluar berupa berupa berkas yang
disebut berkas his yang menuju kesekat antara bilik jantung dan bercabang
keseluruh bagian bilik jantung, selain itu jantung dipengaruhi oleh syaraf
yaitu syaraf vagus yang dapat memperlambat kerja jantung, dan syaraf akselerans
yang dapat mempercepat kerja jantung.
Otot jantung bagian
bilik ( Ventrikel ) lebih tebal dari bagian serambi (atrium) dan bagian kiri
juga lebih tebal daripada bagian kanan. Diantara serambi kiri dan bilik kiri
jantung terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis) sedangkan antara serambi
kanan dan bilik kanan terdapat katup tiga daun (valvula tricuspidalis).
Katup-katup tersebut dijaga oleh urat kordatendinae agar darah dari bilik tidak
kembali lagi ke serambi. Ditempat nadi keluar dari jantung terdapat pula katup
dengan tiga daun (valvula semilunaris) berbentuk bulan sabit yang menjaga agar
darh dalam nadi tidak kembali kejantung. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar
dibawah ini.
Peristiwa penyumbatan nadi jantung disebut koronariasis,
jika serambi jantung mengembang maka jantung menghisap darah dari pembuluh
balik masuk kedalam serambi kiri dan dari vena pulmonalis masuk keserambi
kanan, jika serambi jantung menguncup maka bilik jantung mengembang, sehingga
darah mengalir dari serambi masuk kedalam bilik. Pada orang dewasa sehat dan
normal tekanan sistole/diastolenya 120 mm Hg / 80 mm Hg yang diukur dengan
menggunakan tensimeter, setiap menit jantung akan berdetak 60 sampai dengan 90
kali.
2.
Pembuluh darah
Prmbuluh darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri ) dan
pebuluh balik ( vena ) serta pembuluh kapiler.
- Pembuluh nadi ( Arteri )
Berfungsi mengalirkan darah dari jantung. Kaya akan
oksigen (O2), kecuali pembuluh nadi
paru-paru kaya akn karbon dioksida ( CO2).
- Pembuluh balik ( Vena )
Berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dan terletak
dekat permukaan tubuh (superficial). Pembuluh ini kaya akan karbon dioksida (
CO2) kecuali vena paru-paru yang kaya
akan (O2).
- Pembuluh darah kapiler
Pembuluh yang sangat halus dan terdapat diberbagai organ
tubuh.
- Macam-macam peredaran darah
1)
Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darh kecil yaitu peredaran darh dari
jantung ( Vertikel kanan ) ke paru-paru dan kembali kejantng ( atrium kiri )
2)
Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darh besar yaitu peredarn darah dari
jantung ( Vertikel kiri ) ke seluruh tubuh, dan kembali kejantung (atrium
kanan). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
- Pembuluh lymphe
Pembuluh lymphe disebut juga pembuluh getah bening.
Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam
jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka.
- Sistem Pembuluh Lymphe dada kiri ( Duktus Toraksikus ), mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri pembuluh vena bawah selangka kiri.
- Sistem pembuluh Lymphe dada kann ( Duktus Limfatikus Dexter) mengalirkan cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh lymphe terdapat
kelenjar-kelenjar lymphe. Didalam kelenjar tersebut sel darh yaitu putih yang
disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh
kuman.
Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah :
a.
Kelenjar lymphe dilipatan siku,
ketiak, lutut, paha dan leher
b.
Kelenjar lymphe diselaput
lendir usus
c.
Kelenjar folikel dipangkal
lidah
d.
Tonsil dan amandel
e.
Adenoid dan dinding tekak
Perhatikan gambar berikut ini.
- Gangguan pada sistem peredaran darah
Gangguan pada sistem peredaran darh dapat disebabkan
oleh faktor keturunan, kerusakan, ataupun sebab-sebab yang tidak diketahui
antara lain :
1.
Hemofilia
2.
Anemia
3.
Erythroblastosis Faetalis
(Penyakit kuning pada bayi)
4.
Leukimia atau kangker darah
5.
Trombus ( embolus )
6.
Sklerosis
7.
Varises
D. SISTEM PERNAFASAN PADA
MANUSIA
Pada proses pernafasan dibutuhkan oksogen ( O2), air dan sejumlah energi dengan reaksi berikut :
C6H12O6 + 6O2 6CO2 +
6H2O + Energi ( Air )
Pada manusia oksigen masuk kedalam paru-paru melalui
lubang hidung, sementara proses pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi
didalam alveoli paru-paru. Mula-mula udara masuk melalui lubang hidung kemudian
rongga hidung, faring dan tonsil, katup epiglotis menuju laring, laring,
trakea, dan paru-paru. Didalam paru-paru udara udara masuk melalui bronkus dan
berakhir pada alveolus.
Perhatikan gambar dibawah ini :
- Struktur sistem pernafasan
a.
Hidung
Terdiri dari hidung bagian luar dan rongga hidung yang
terbagi dua dengan adanya septa dan tulang rawan. Sebagian besar selaput
membran rongga hidung diseliputi lendir yang dihasilkan dari sel sel goblet.
Permukaan rongga hidung diseliputi oleh dua jenis sel
epitel yaitu epitel hidung dan epitel olfaktorius. Epitel hidung berbentuk
jaringan epitel kolumnar berlapis semu. Sel – sel ini berfungsi menghangatkan
dan melembabkan udara pernafasan, disamping silia yang menangkap partikel-pertikel
debu dan mikroorganisme. Epitel olfaktoris berisi ujung-ujung syaraf sensoris,
sel-sel penunjang, dan sel-sel basal yang berdiferensikan menjadi syaraf
olfaktorius. Dengan adanya sel syaraf ini kita dapat mendeteksi dan membedakan
berbagai jenis bau.
b.
Faring dan tonsil
Faring terdiri dari nasofaring, orofaring dan
laringofaring. Pada laringofaring sistem pernafasan terpisah dari sistem
pencernaan, udara akan memasuki laring, sedangkan makanan akan memasuki
esofagus melalui glotis. Tonsil secara struktual merupakan bagian dari faring
yang terdiri dari tonsil lingual, tonsil palatin, dan tonsil faringeal atau
adenoid yang menggantung pada atas nasofaring.
c.
Epiglotis
Merupakan katup tulang rawan yang meutup lubang menuju
laring waktu kita menelan, dan kembali keposisi semula setelah penelanan
selesai. Dengan demikian makanan tidak akan masuk kedalam saluran pernafasan.
d.
Laring
Terdiri dari kepingan-kepingan tulang rawan. Tulang
rawan yang terbesar adalah tulang rawan tiroid dengan tulang rawan hioid
diatasnya dan tulang rawan krikoid dibawahnya, serta tulang rawan aritenoid
melekat pada bagian sampingnya. Tulang rawan krikoid berbentuk cincin yang
menggabungkan tulang rawan tiroid dan trakea dibawahnya.
e.
Trakea
Terdiri dari 16 – 20 buah cincin tulang rawan yang
membentuk suatu pipa udara dario ujung laring sampai dengan bagian atas
paru-paru. Bagian atas trakea berhubungan dengan tulang rawan krikoid dari
laring bagian bawah. Sedangkan bagian bawahnya bercabang dua disebut bronkus
dan masuk kedalam paru-paru bagian atas. Bronkus akan lebih pendek tersusun
dari 6-8 cincin tulang rawan dan lebih besar dari bronkus kiri serta bercabang
3. sedangkan bronkus kiri tersusun dari 9 – 12 cincin tulang bercabang.
f.
Paru-paru
Merupakan suatu bentuk bangunan menyerupai pohon yang
tersusun dari cabang-cabang saluran pernafasan, dimulai dari bronki primer,
bronki sekunder, bronki tersier, bronkioli, bronkioli terminal, bronkioli
respiratori, duktusa alveoli, sampai dengan alveoli yang merupakan tempat
pertukaran gas-gas pernafasn. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut
pleura.
Otot polos pada paru-paru disyarafi oleh sistem syaraf
otonom. Serabut syaraf parasimpatik dari cabang syaraf fagus menyebabkan
kontraksi bronki, sementara serabuit syaraf dari ganglion simpatik pada torak,
menyebabkan CO2 dari ventrikel jantung kanan
sampai kekapiler pada alveolus. Pada alveolus CO2 dilepaskan dan O2 masuk
dalam kapiler dan bersatu menuju vena pulmonalis yang kemudian akan muju atrium
kiri jantung.Perhatkan gambar dibawah ini.
- Mekanisme pernafasan
Pada proses
pernafasan masuk dan keluarnya udara menyebabkan perubahan volume rongga dada
yang disebabkan perbedaan tekanan udara diatmosfer dan diparu-paru sehingga
rongga dada membesar dan mengecil, hal ini dapat terjadi karena adanya kerja
otot pernafasan.
Pada gambar diatas proses masuknya udara kedalam
paru-paru disebut inspirasi, pada proses ini terjadi pembesaran rongga dada,
sementara proses keluarnya udara dari paru-paru disebut ekspirasi, pada proses
ini terjadi pengecilan rongga dada.
Mekanisme kerja paru-paru pada proses pernafasan
dibedakan menjadi dua, yaitu dada dan pernafasan perut.
a.
Pernafasan Dada
Pada proses ini terjadi kontraksi otot interkosta
eksternal yang menarik tulang rusuk keatas dan kearah luar sehingga rongga dada
membesar. Meningkatnya volume rongga dada menyebabkan rongga paru-paru membesar
sehingga tekanan udara diparu-paru menurun dan lebih rendah daripada tekanan
udara di atsmosfir. Dengan demikian udara akan bergerak masuk kedalam paru-paru
sampai tekanannya sama. Proses ini disebut inspirasi. Bila otot antar rusuk
berelaksasi atau mengendur, tulang rusuk turun kembali dan rongga dada kembali
mengecil diikuti mengecilnya rongga paru-paru yang menyebabkan tekanan udara
naik. Dengan demikian udara bergerak keluar dari paru-paru. Proses ini disebut
ekspirasi.
b.
Pernafasan Perut
Bila otot diafragma berkontraksi maka rongga dada akan
membesar sehingga volume rongga paru-paru juga membesar dan tekannya menurun
dengan demikian udara dari atsmosfir akan masuk kedalam paru-paru.
Bila otot diafragna mengendur, rongga dada kembali
keukuran semula. Demikian pula rongga paru-paru mengecil sehingga tekanan
udaranya naik. Dengan demikian udara akan terdorong keluar dari paru-paru.
- Fisiologi dan Gangguan Pada Sistem Pernafasan
a.
Fisiologi Pernafasan
Secara fisiologi pernafasan terdiri dari 2 macam, yaitu
(1)
Pernafasan Eksternal
yaitu pernafasan yang terjadi didalam sistem pernafasan.
Udara pernafasan masuk melalui lubang hidung sampai alveoli kemudian terjadi
pertukaran antara O2 dan CO2.
(2)
Penafasan Internal
Yaitu pernafasan yang terjadi didalam sel yang aktif
melakukan pernafasan. Darah yang kaya oksigen mencapai sel yang aktif melakukan
pernafasan kemudian terjadi pertukaran CO2 yang meninggalkan sel dan O2 masuk kedalam sel. Terjadinya pertukaran CO2 dan O2 pada alveoli maupun pada sel
yang aktif disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan persial dari kedua gas
tersebut.
Proses pernafasan yang terjadi dikendalikan oleh dua
sistem neuron yang ada pada pusat pernafasan dalam otak bagian medula
oblongata, yaitu neuron inspiratori yang mengendalikan proses inspirasi dan
nruron ekspirator yang mengendalikan proses ekspirasi. Selain itu kerja pusat
pernafasan dipengaruhi pula oleh senyawa kimia antara CO2 dan O2.
b.
Gangguan pada sistem pernafasan
Beberapa gangguan pada sistem pernafasan yang umum
antara lain adalah :
(1)
Rinitis
Disebabkan oleh virus yang menyebabkan sekresi lendir
berlebihan disertai pembengkakan membran hidung dan faring.
(2)
Laringitis
Infeksi lokal pada laring dan dapat menyebabkan gangguan
pada pita suar sehingga tidak dapat berbicara dengan normal.
(3)
Asma
Disebabkan reaksi alergi atau emosional.
(4)
Pneumonia
Keadaan dimana alveoli terisi cairan dan biasanya
disebabkan karena zat kimia, bakteri,
virus, protozoa atau jamur.
(5)
Turbeculosis (TBC)
Paru-paru mengalami kerusakan yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis.
(6)
Kanker Paru-paru
Disebabkan oleh tercampurnya paru-paru dengan udara yang
tidak bersih dan mengandung zat kimia tertentu yang dapat merusak.
0 komentar:
Posting Komentar