Kamis, 17 November 2011

SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA

: Share



Tugas II   
Modul V
Sistem Organ Tubuh
 Manusia


Disusun sebagai salah satu Tugas dari bidang studi
 “ KONSEP DASAR IPA DI SD”
Jurusan PGSD
yang dibimbing oleh Drs. Bambang Tahan Sungkowo
















Oleh :
Muhammad Nur Syamsu
NIM : 621367996


UNIVERSITAS TERBUKA

(UPBJJ-UT) MALANG
POKJAR (KELOMPOK BELAJAR)
KECAMATAN BANGIL
Tahun 2010

 

DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I.             SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA                                                          1
A.    Indra Manusia                                                                                              1
B.     Indra Pendengar                                                                                          6
C.     Indra Pencium                                                                                              12
D.    Indra Pengecap                                                                                            13
E.     Indra Peraba                                                                                                 13

II.          SISTEM PENCERNAAN MANUSIA                                                                        15
A.  Hakikat Makanan                                                                                         15
B.  Zat-Zat Makanan  yang diperlukan Tubuh                                                  15
C.  Alat-alat Pencernaan                                                                                    18

III.       SISTEM TRANSPORTASI MANUSIA                                                         21
A.    Alat-alat Peredaran Darah                                                                           21
B.     Macam-macam Peredaran Darah                                                                 22
C.     Pembuluh Lymphe                                                                                       23
D.    Gangguan Sistem Peredaran Darah                                                             24

IV.       SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA                                                            24
A.    Struktur Sistem Pernafasan                                                                          25
B.     Mekanisme Pernafasan                                                                                27
C.     Fisiologi dan Gangguan Pernafasan                                                            28
`


KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sesungguhnya tidak ada yang berhak disembah, selain Dia. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, pembawa risalah kebenaran dan penutup utusan Tuhan. Rangkuman  ini disusun sebagai tugas mata kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI SD  ” yang diajarkan oleh Drs. Bambang Tahan Sungkowo dalam modul 5 yaitu “ Sistem Organ Tubuh Manusia “
Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Drs. Bambang Tahan Sungkowo yang  telah mengajarkan berbagai pengetahuan tentang mata kuliah “ KONSEP DASAR IPA DI SD ”, dan juga kepada semua rekan yang turut serta membantu dalam menyelesaikan pembuatan laporan ini.
Penulis senantiasa membuka diri untuk menerima berbagai saran dan kritikan yang membangun guna menambah serta meningkatkan kualitas Ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan laporan ini.
Permohonan maaf dari lubuk hati kami yang dalam kepada semua pihak atas segala kelebihan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan laporan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat  dan dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi siapa saja yang selalu ingin menuntut ilmu pengetahuan.






                                                                                                Pasuruan,    Nopember 2010
                                                                                               
           

                                                                                                              Penulis





SISTEM ORGAN TUBUH MANUSIA

A.    INDRA MANUSIA
Indra merupakan organ tubuh yang peka terhadap rangsang tertentu, organ-organ pengindra bersama-sama dengan sesunan syaraf memungkinkan kita mengenal dunia luar baik itu melalui mendengar, melihat, merasa dan mencium.
1.      Organ Pengindra
Organ pengindra kita memiliki bagian-bagian yang dapat menerima rangsang berupa ujung-ujung syaraf atau sel-sel reseptor. Satu seijn reseptor hanya bisa menanggapi satu jenis rangsang. Rangsangan yang diterima terlebih dahulu diubah menjadi umplus syaraf yang kemudian oleh serabut-serabut syaraf sensorik diteruskan kepusat syaraf (otak dan susunan tulangbelakang ). Dipusat susunan syaraf kemudian diolah dan diartikan sehingga kita mengetahui apa yang terjadi disekitar kita.

Indra dibagi menjadi dua, yaitu indra luar (eksternal ) yang berupa indra penglihat , pendengar, perasa, pengecap dan pencium, yang kita gunakan untuk memperoleh informasi dari luar. Indra dalam ( internal ) bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal, lapar, haus atau sakit. Semua informasi yang diperoleh dianalisis didalam otak untuk menghasilkan tanggapan ( Respon ).








No
Indra
Organ
Sel-sel Reseptor
Rangsang
1
Penglihat
Mata
Sel Kerucut (cone) dan sel batang (Rod)
Cahaya
2
Pendengar
Telinga
Organ Kecil
Suara
3
Pengecap
Lidah
Putting pengecap
Kontak kimia
4
Pencium
Hidung
Sel-sel pembaur/pencium (alfactory)
Kontak kimia
5
Peraba
Kulit
Korpuskel Taktil
Kontak fisik

Setiap pusat indra terletak dipusat yang berbeda, otak memproses gelombang informasi yang dibawa oleh syaraf tubuh secara terus-menerus.

a.      INDRA PENGLIHAT
Bagian otak yang berhubungan dengan indra ini jauh lebih besar dari pada yang berhubungan dengan indra lain. Mata merupakan organ penglihatan, bola mata terletak didalam rongga mata dan dilindungi oleh tulang-tulang temgkorak. Bagian depan bola mata dilindungi oleh selaput tipis, kelopak mata, bulu mata dan kelenjar air mata. Kelenjar air mata berfungsi untuk membasahi dan membershkan permukaan mata, air mata mengandung zat yang dapat membunh bakteri-bakteri yang masuk.

1)      Bagian-bagian bola mata
Mata mempunyai lensa yang dapat diatur untuk membentuk bayangan pada suatu permukaan atau layar, bagian yang berfungsi untuk menagkap bayang adalah selaput jala atau retina.



 










Bagian-bagian mata dapat kita rinci sebagai berikut :
                                                 I.      Kornea
Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang
                                              II.      Selaput pelangi atau iris
Terletak dibelakang kornea dan berpigmen, zat pemberi warna (pigmen) pada iris ini disebut melamin. Pigmen inilah yang menentukan warna pada mata, ditengah selaput pelangi terdapat lubang yang disebut pupil yang berfungsi untuk membesar dan mengecilkan tampilan atau bayangan, pupil ini sangat dipengaruhi oleh kerja otot pada selaput pelangi. Apabila cahaya redup otot-otot pada iris akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil melebar sehingga cahaya yang masuk lebih banyak sebaliknya apabila cahaya kuat maka lubang pupil akan menyempit.




                 Pupil Melebar                              Pupil Mengecil

                                           III.      Lensa
Terletak dibelakang selaput pelangi, lensa dapat mencembung dan memipih sesuai dengan jarak benda yang akan difokuskan.








Untuk menfokuskan benda berjarak dekat lensa melebar menjadi cembung (A). dan jarak menyempit menjadi lebih pipih untuk menfokuskan benda jarak jauh. 

                                           IV.      Retina
Berupa selaput yang mengandung sel-sel indra. Ada dua macam sel indra yaitu sel batang (rod) dan sel kerucut (cone), jumlah sel batang lebih banyak dari sel kerucut yaitu 125 juta sel batang dab hanya 7 juta sel kerucut. Sel batang sangat peka terhadap cahaya sehingga memungkinkan dapat melihat dalam keremangan, tetapi tidak bisa membedakan warna. Sel kerucut sangat peka terhadap warna. Sel kerucut banyak terdapat pada bangian tengah bintik kuning (fovea). Serat syaraf menghubungkan sel batang dan sel kerucut kesyaraf optik yang kemudian membawa informasi dari retina kepusat optik otak. Pada retina terdapat bintik kuning dan bintik buta.

a.   Bintik kuning
      Bintik kuning adalah tempat yang sangat peka terhadap rangsang
      cahaya. Bintik kuning berfungsi agar dapat melihat suatu benda
      dengan jelas.

b.   Bintik buta
      Bintik buta adalah tempat pada retina yang sama sekali peka
      terhadap rangsang cahaya dan merupakan tempat keluarnya serabut-
      serabut syaraf mata.

2)      Mekanisme Kerja Mata
Suatu benda akan dapat kita lihat hanya kalau terdapat suatu cahaya, cahaya akan dipantulkan oleh benda itu dan pantulan cahaya masuk kedalam mata melalui lensa mata. Sesampainya diretina rangsang cahaya diterima oleh sel-sel indra. Cahaya kemduian diteruskan kesyaraf mata yang selanjutnya akan dikirim kepusat penglihatan diotak untuk diterjemahkan.






Cara kerja mata :
1. Pohon sebenarnya.
 2. Bayangan pohon pada retina.
3. gambaran pohon yang sebenarnya pada otak.


Untuk memusatkan bayangan dari benda yang letaknya jauh (lebih dari 10 meter) otot-otot siliasi mengendur (relaksasi) akibat adanya tekanan cairan bola mata, badan sihari memendek. Hal ini menyebabkan serabut pemegang lensa menegang sehingga lensa memipih. Dengan demikian daya pemusatan lensa menurun sehingga bayangan benda jatuh tepat pada retina.






Untuk memusatkan bayangan dari benda yang letaknya dekat, otot-otot sihari menegang (berkontraksi) melawan tekanan cairan bola mata. Keadaan ini menyababkan serabut pemegang lensa mengendur sehingga lensa menjadi cembung. Daya pemusatan lensa meningkat sehingga bayangan dari benda jatuh tepat pada retina. Kemampuan mata untuk mengatur agar bayangan jatuh tepat pada bintik kuning disebut akomodasi.






3)      Gangguan pada indra penglihat
Orang  yang matanya normal dapat melihat benda jauh maupun dekat dengan jelas. Mata dengan penglihatan normal disebut emmetrop, orang yang tidak dapat melihat benda jauh dengan jelas disebut rabun jauh (mipoi), sedangkan mata yang tidak dapat melihat benda dekat disebut (hipermetropi) hal ini terjadi karena bola mata terlalu pendek sehinggga bayangan jatuh dibelakang bintik kuning.









Mata yang tidak dapat  membedakan garis-garis tegak lurus dan mendatar pada saat bersamaan disebut Astigmatisme, orang yang menderita gejala ini mempunyai kelengkungan dan lensa tidak merata. Berkas-berkas sinar yang mengenai mata tidak dapat terpusat sempurna. Cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata yang lensanya berbentuk silindris.
Pada orang tua biasanya daya akomodasi mata telah berkurang, lensa mata memipih dan sukar mencembung sehingga mata tidak jelas melihat benda terlalu jauh atau dekat. Keadaan ini disebut presbiopi. Untuk menolongnya diberikan kacamata berlensa cembung atau berlensa rangkap, yaitu lensa cembung dibawah lensa cekung diatas.

Gangguan mata akibart kekurangan vitamin A dapt terjadi jika kita kurang makan sayuran dan buah-buahan, sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuning kemerahan seperti halnya wortel, tomat dan pepaya mengandung zat warna yang disebut karoten. Didalam hati karoten diubah menjadi vitamin A yang fungsinya untuk menjaga kesehatan mata.

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan penglihatn menjadi kabur pada senja hari. Peristiwa ini disebut rabun senja, jika kekurangan vitamin A dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan kebutaan (kornea rusak). Kerusakan ini dapat ditolong hanya dengan pencangkokan kornea.

Buta warna adalah suatu kelainan penglihatan dimana penderita tidak dapat melihat warna tertentu. Buta warna merupakan penyakit keturunan yang sukar disembuhkan.

Bola mata dapat digerakkan kekiri, kekanan dan berputar oleh ketiga pasang otot penggerak bola mata. Apabila otot-otot penggerak bola mata kanan dan kiri tidak serasi akan menyebabkan mata juling. Kelainan ini dapat diperbaiki oleh suatu operasi mata.

b.      INDRA PENDENGAR
Bunyi bergetar dan bergerak diudara dalam bentuk gelombang. Indra pendengaran (telinga) kita begitu peka sehingga dapat menginterorestasikan getaran menjadi bunyi.

Sebagian besar organ telinga terletak didalam tengkorak. Telinga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : Telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.








1.      Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selaput yang disebut gendang telinga. Daun telinga terbuat dari tulang rawan yang berfungsi untuk menangkap getaran. Getaran yang dihantarkan melalui pendengaran akan menggetarkan gendang telinga.

Lubang pendengaran dilapisi kulit berambut halus dan kelenjar keringat yang memproduksi minyak serumen yang berfungsi untuk menangkap partikel debu dan menghalangi masuknya air.

2.      Telinga Tengah
Telinga bagian tengah berupa suatu rongga yang berisi udara. Dalam rongga ini terdapat tiga buah tulang pendengar yang sangat halus dan letaknya berkesinambungan yang disebut osikel. Ketiga tulang terkecil dalam tubuh kita ini diberi nama tulang martil, tulang landasan dan juga tulang sunggurdi.






















Tulang martil menempel pada gendang telinga, tugas ketiga tulang tersebut menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya kemembran yang menyelubungi tingkap oval untuk diteruskan leagi ketelinga dalam.

Rongga telinga bagian tengah dihubungkan dengan rongga mulut bagian belakang oleh suatu saluran disebut pembuluh eustachius. Saluran ini baru terbuka pada saat kita mengunyah, menelan, menguap, bersin atau membuka mulut.

3.      Telinga Dalam
Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut Labirin. Tingkap oval terbuat dari serangkaian bilik berisi cairan limfe bagian utama labirin adalah saluran gelung yang berhubungan dengan organ keseimbangan dan koklea.










Koklea merupakan bagian telinga yang paling dalam. Tabung spiral yang berisi cairan ini sepintas tampak seperti cangkang sipt sehingga sering disebut rumah siput. Koklea dilapisi membran yang terdiri dari ribuan sel reseptor berambut. Sel rambut terletak tepat didalam koklea dan digerakkan oleh gerakan cairan. Sel ini mengubah getaran didalam cairan menjadi implus dan mengirimkanya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi yang kita dengar.


 









Penamang membran telinga memperlihatkan bagian-bagian yang saling berhubungan. (1) gendang telinga, (2) saluran Eustachius, (3) osikel, (4) Ultrikulus, (5) Sakuluis, (6) Saluran, Saluran gedung, (7) Ujung syaraf yang membawa implus ke otak untuk diubah menjadi suara.


4.      Mekanisme Kerja Telinga
Sumber bunyi menghasilkan gelombang suar diudara dan ditangkap oleh daun telinga. Bentuk daun telinga yang khas memungkinkan gelombang suara langsung masuk kelubang pendengaran.

Gelombang suara yang masuk melalui lubang pendengaran menggetarkan gendang telinga, kemudian dipantulkan dan diperkuat oleh serangkaian osikel. Gerakan landasan melawan tingkap oval menyebabkannya bergetar. Gerakanya dipancurkan melalui cairan telinga dalam bentuk gelombang.

Didalam kohlea. Getaran cairan menggerakkan sel-sel reseptor organ korti. Sel reseptor yang berhubungan dengan serat syaraf, mengubah gerakan menjadi implus dan dibawa keotak oleh syaraf pendengaran.












Gerakan osikel sama seperti gerakan pengukit karena ukuran tingkap oval jauh lebih kecil dari gendang telinga maka getaran yang mengenainya lebih kuat. Hal ini sangat membantu sebab hantaran getaran didalam koklea tidak semudah apabila melalui udara atau tulang yang keras.

Sel reseptor yang berbeda-beda pad bagian koklea, peka terhadap frekuensi bunyi dan tinggi nada yang berbeda pula, otak menginterprestasikan lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim implus ke otak, semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

Kita bisa mengetahui asal bunyi dengan dua buah telinga kita. Perbedan waktu yang relatif kecil dari suatu unyi untuk mencapai telinga dianalisis oleh otak sehingga dapat diketahui arah sumbernya











5.      Gangguan pendengaran
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran. Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah.

Pada usia lanjut pendengaran akan berkurang, hal ini terjadi karena hubungan antartulang-tilang pendengar sudah tidak baik, dan gendang telinga mulai kaku, gangguan ini dapat diatasi dengan memakai alat bantu dengar.

6.      Indra Keseimbangan
Mekanisme indra keseimbangan terletak ditelinga dalam dan terdiri dari saluran gelung, ultrikulus dan sakulus.

Saluran gelung terdiri dari tiga saluran berbentuk setengah lingkaran, masing-masing terletak tegak lurus satu sama lain dan menempel pada bagian labirin. Apabila kita membuat gerakan mendadak, pesan akan terlambat sampai ke otak. Akibatnya kita kehilangan keseimbangan dan jatuh , sedangkan apabila kita berputar lalu berhenti mendadak, cairan didalam saluran masih tetap bergerak, memberitahu otak bahwa kita masih berputar. Otak menjadi bingung dan kita merasa pusing sesaat sampai cairan berhenti bergerak.









Pada saat ujung saluran gelung terdapat sel reseptor yang menyerupai rambut. Sel ini mengarah kecairan seperti jeli. Saat kita menoleh mengangguk atau menggelengkan kepala, cairan mengalir kesalah satu ujung saluran dan menjauh dari ujung yang lain. Sel diampulla yang satu menerima rangsang sedang yang ad diujung lain tidak. Rambut didalam sakulus dan ultrikulus (kiri) mengarah kebidang berisi otolith. Ketika kita menoleh otilith menekan rambut disalah satu sisi lebih kuat daripada sisi yang lain. Dengan demikian otak mengerti posisi kita. Diruangan hampa yang tidak dipengaruhi gravitasi. Otolith tidak berfungsi meskipun saluran gelung tetap melaksanakan tugasnya.

c.       INDRA PENCIUM
Indra yang berfungsi pada proses mencium adalah hidung, hidung dipisahkan oleh dinding tulang rawan menjadi dua lubang hidung. Kedua lubang itu terakhir didua tulang yang disebut turbinate.








Udara masuk melalui rongga hidung, mengalir melalui tiga lapisan tulang (turbinate) ke sel reseptor dibelakang lubang menuju kepembuluh penciuman, lalu dialirkan melalui saluran pernafasan kebagian belakang tenggorokan, lalu dialirkan melalui saluran pernafasan kebagian belakang saluran nafas dilapisi oleh membran mukus yang diselubungi rambut halus yang disebut silia. Kumus dan silla menyaring debu, kuman dan cairab, lalu membuangnya kesaluran pernafasan melalui bagian belakang tenggorokan dengan demikian kotoran tidak terhisap oleh debu.






Dalam keadan tertentu terkadang kita kehilangan rasa bau, keadaan ini disebut asmonia. Asmonia dapat terjadi akibat penyumbatan rongga hidung, misalkan pilek atau terdapat polip atau tumor dirongga hidung, sel pencium rusak pada infeksi kronis dan gangguan pada syaraf.

d.      INDRA PENGECAP
Pembentukan indra pengecap atau lidah utama adalah jarngan otot yang diselubungi oleh membran mukus. Lidah terasa licin didalam mulut namun permukaan lidah tampak bercelah dan bayak tonjolan kecil yang disebut papil (papilia) papil dan celah tersebut memiliki pucuk pengecap dengan sekumpulan sel peka didalam rongga mukusnya.

Pucuk pengecap dapat membedakan empat rasa pokok, yaitu asam, pahit, manis, dan asin, satu jenis sel penerima hanya dapat merasakan jenis rasa. Masing-masing terletak dibagian lidah yang berbeda.







e.       INDRA PERABA
Organ peraba dan peraasa kita adlah kulit, kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu : epidermis, dermis dan hipodermis. Epidermis atau lapisan luar merupakan lapisan pelindung. Lapisan yang paling tebal biasanya terletak pada telapak kaki dan telapak tangan. Hipodermis adalah lapisan terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk menghangatkan tubuh. Diantara kedua lapisan ini terdapat lapisan dermis yang mengandung kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh darah, syaraf dan sel penerima khusus yang berkaitan dengan indra peraba dan perasa.


Struktur kulit manusia
 





Syaraf penerima didalam kulit tanggap terhadap sentuhan halus, tekanan, suhu, dan rasa sakit. Ada dua jenis sel penerima utama, yaitu korpuskel taktil ( meliputi korpus meissner, korpus pacini, korpus ruffini, korpuss krause) dan ujung syaraf tanpa selaput.










Korpud meissener yang terletak didekat permukaan kulit untuk menanggaipo sentuhan. Korpus pacini yang terletak hampir pada lapisan hepodermis yang bertujuan untuk menanggapi rangsang tekanan. Korpus ruffini tanggap terhadap panas dan korpus krause tanggap terhadap dingin. Ujung sayaraf tanpa selaput selain terdapat didalam kulit juga terdapat didalam organ internal. Syaraf ini peka terhadap rasa sakit.














Apabila tubuh mengalami rasa sakit mendadak (1) secara otomatis akan timbul gerak refleks. Gerak ini tidak diatur oleh otak, melainkan oleh syaraf tulang belakang (2) sebagai tanggapan terhadap suatu syaraf (3) rangsangan ini menimbulkan tanggapan (4) yang menggerakkan otot-otot yang berhubungan (5) dan menjauhkan tubuh dari bahaya. Rasa sakit ini sampai otak (6) setelah terjadi gerak refleks.

B.     SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
Sistem pencernaan makanan pada manusia merupakan serangkaian organ-organ dan saluran yang bekerja saling berkaitan satu sama lain. Sistem pencernaan berfungsi mencerna dan memakan makanan sehingga menjadi sari makanan yang diserap dan disebarkan keseluruh tubuh.

1.      HAKIKAT MAKANAN
Makanan merupakan suatu zat yang dapat dipergunakan manusia supaya dapat nertahan hidup dan untuk memenuhi zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Agar makanan berfungsi secara maksimal perlu kita perhatikan beberapa hal, yaitu :
a.       Makanan harus higienis dan tidak mengandung zat-zat racun yang dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia.
b.      Makanan harus bergizi.
c.       Makanan yang dikonsumsi harus mudah untuk dicerna oleh alat-alat pencernaan.
d.      Cara memasak makanan harus benar dan disesuaikan dengan sifat fisik dan kimia dari masing-masing bahan makanan. Sebaiknya suhunya jangan terlalu tinggi atau rendah.
e.       Penyajiannya harus tepat dan baik.
f.       Tidak terlalu berlebihan dan jangan terlalu kekurangan dalam memakan makanan

2.      ZAT-ZAT MAKANAN YANG DIPERLUKAN TUBUH
Zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh munusia antara lain :
a.      Air
Air berfungsi sebagai pelarut dan menjaga stabilitas suhu tubuh, kebutuhan air diatu roleh beberapa kelenjar seperti hipofise, tiroid, anak ginjal dan kelenjar keringat.
b.      Protein
Protein terdiri dari unsur C, H, O dan N. protein terbentuk dari polimer molekul asam amino, asam amino dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
a.       Asam Amino Esensial
Asam amino ini adalah asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh dan dapat diperoleh hanya dari luar tubuh melalui makanan yang kita makan.
b.      Asam Amino Non Esensial
Asam mino non esensial adalah asam amino yang dipat disentersis didalam tubuh.
                  Protein diperoleh melalui tumbuhan dan hewan, protein yang bersal dari tumbuhan disebut protein nabati sedangkan protein yang diperoleh dari hewan disebut protein hewani. Protein berfungsi untuk membangun sel-sel yang telah rusak, membentuk zat pengatur seperti enzim dan hormon serta sebagai penghasil energi, tiap gram protein menghasilkan energi sebesar kurang lebih 4,1 kalori.
c.       Lemak
Lemak merupakan senyawa oranik yang majemuk, terdiri dari unsur C, H, dan O. unsur-unsur tersebut selanjutnya membentuk asalam lemak dan gliserol. Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.      Asam lemak tidak jenuh
Berbentuk cair dan bersifat esensial karena harus didatangkan dari luar tubuh melalui makanan.
2.      Asam lemak jenuh
Berbentuk padat dan bersifat non esensial karena dapat disintesis sendiri oleh tubuh.
Fungsi dari lemak :
1.      Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K
2.      Seagai pelindung alat-alat tubuh
3.      Sebagai pengatur suhu badan
4.      Dan sebagai pengatur kalori dalam tubuh, yaitu menghasilkan energi sebesar kurang lebih 9,3 kalori.
d.      Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H dan O. karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi yang utama. Berdasarkan gugus penyusun gulanya karbohidrat dibedakan menjadi :
1.      Monosakarida
Karbohidrat yang tersusun dari satu molekul gula. Contohnya : glukosa, galaktosa dan fruktosa
2.      Disakarida
Karbohidrat yang tersusun dari dua molekul gula. Contohnya : laktosa dan sukrosa
3.      Polisakarida
Karbohidrat yang tersusun dari banyak molekul gula. Contohnya : amilum, selulosa dan glikogen.
e.       Vitamin
Vitamin adalah sekelompk zat organik yang terdapat dalam jumlah kecil pada berbagai bahan makanan yang berfungsi untuk metabolisme dan pertumbuhan normal makhluk hidup. Vitamin dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1.      Vitamin yang larut dalam air. Contohnya : Vitamin B dan C
2.      Vitamin yang larut dalam lemak. Contohnya vitamin A, D, E dan K
f.        Garam Mineral
Garam mineral  mengalami proses pencernaan. Macam-macam mineral yang diperlukan oleh tubuh yaitu :
1.      Zat Kapur ( Ca )
2.      Fosfor ( P )
3.      Besi ( Fe)
4.      Flour ( F )
5.      Natrium ( Na ) dan Chlor ( CI )
6.      Iodium ( I )
g.      Enzim-enzim pencernaan
Enzim merupakan biokatalisator pada proses pencernaan artinya senyawa organik yang dapt mempercepat reaksi kimia, zat itu ikut bereaksi tetapi terbentuk kembali.
Sifat-sifat enzim
1.      Tersusun dari protein.
2.      Pekerja khas pada zat tertentu.
3.      Dipengaruhi oleh suhu dan Ph.
4.      Merupakan suatu larutan
5.      Hanya sedikit diperlukan tetapi dapat mempengaruhi perubahan bentuk zat yang berlipat banyaknya.
6.      Berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi.
7.      Diberi nama sesuai dengan senyawa atau zat yang dipengaruhi.

3.      ALAT-ALAT PENCERNAAN
Alat pencernaan bertugas mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi bentuk-bentuk yang halus sehingga mudah untuk diserap. Alat-alat pencernaan pada maunisia adalah sebagai berikut :
a.       Mulut ( Cavum Oris )
Didalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah yang berfungsi untuk mengunyah makanan secara mekanik dan kimiawi. Gigi dan lidah berperan dalam mengunyah makanan secara mekanik sedangkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah yang mengandung cairan ludah dan enzim ptialin ( amilase ludah ) yang berperan untuk menguraikan amilum manjadi glukosa.
b.      Kerongkongan ( Esofogus )
Kerongkongan terdiri dari otot lurik dan duapertiga bagian bawah terdiri dari otot polos. Otot dinding kerongkongan tersusun dari otot memanjang dan melingkar, bergantian mengerut yang mengakibatkan gerak peristaltik. Gerak ini mendorong dengan cepat gumpalan makanan ke lambung kurang dari 6 detik. Lubang masuk kelambung mula-mula tertutup otot sfinkter dan dengan refleks akan terbuka apabila gelombang perstaltik telah sampai.
c.       Lambung ( Ventrikulus )
Lambung merupakan kantung besar dibawah kiri tulang rusuk terakhir dan terdiri atas tiga bagian. Bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut kardiak, dibagian tengah membulat disebut fondus dan bagian bawah yang dekat dengan usus disebut pilorus. Dinding lambung terdiri atas lapisan otot melingkar, memanjang dan menyerong yang menyebabkan makanan yang ada didalamnya seperti diaduk. Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.








Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir atau musin, dibagian fundus menghasilkan getah lambung dan bagian fundus bawah menghasilkan asam klorida (HCL ) disebut juga asam lambung. Dengan adanya getah lambung dan gerak mengaduk otot lambung makanan diubah menjadi seperti bubur yang disebut kim. Adanya asam lambung menyebabkan Ph menjadi 1 – 3 sehingga dapat membunuh kuman yang masuk kedalam lambung. Getah lambung mengandung pepsinogen yang belum aktif kemudian oleh asam lambung diaktifkan menjadi pepsin. Pepsin adlh suatu protease yang memecah molekul protein menjadi pepton. Asam lambung berfungsi untuk membantu dalam membuka dan menutup kleep yang terdapat diantar pilorus dan duodenum serta merangsang sekresi getah usus.
d.      Usus Halus ( Intestinium tenue )
Makanan masuk kedalam usus halus sudah dalam bentuk bubur. Asam lambung yang ikut masuk merangsang kelenjar dinding sel usus untuk menghasilkan sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan getahnya. Di dalam duodenum bermuara pebuluh koleodokus yang membawa getah pankreas dan empedu. Selanjutnya asam lambung merangsang pula sel dinding usus halus yang mengeluarkan hormon kolesistokinin agar empedu dikeluarkan dari kantung empedu.

Empedu atau bilus dihasilkan dihati dan melalui pembuluh hepatikus dan disimpan dalam kantung empedu ( vesika felea ). Empedu tidak mengandung enzim, melainkan mengandung zat warna empedu ( bilirubin ) dan garam empedu yaitu natrium glikolat taurokolat.

Dinding usus halus mengandung banyak kelenjar yang menghasilkan enzim sakarase, maltarase, lastarase dan juga mengandung enzim erepsinogen yang diaktufkan oleh enterokinase menjadi erepsin yaitu suatu enzim peptidase. Sakarae mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa sedangkan maltase mencernakan maltosa menjadi dua yaitu glukosa dan fruktosa, sedangkan maltase mencernakan maltosa menjadi glukosa dan laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Kemudian sari-sari makanan tersebut siap untuk diserap kedalam darah, dan sisa makanan yang belum dicerna akan masuk kedalam usus besar atau kolon.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.







e.       Usus Besar ( Kolon )
Sisa makanan yang tidak dapat dicerna bersama dengan lendir dan sisa-sisa sel mati dari dinding dibusukkan menjadi faeses. Faeses didalam kolon didorong dengan gerakan perialitik yang teratur dan lambat akhirnya sampai keporos usus ( rektum ). Kolon mula-mula naik keatas dimulai dengan usus buntu dan apendiks kemudian mendatar dan menurun lagi berakhir pada poros usus. Apabila lambung dan usus halus terisi makanan kembali, akan memberi rangsang pad kolon untuk melakukan defakasi. Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik. Lubang anus dijaga oleh oleh otot sfinkter anus, disebelah dalam oleh otot polos dan dibagian luar oleh otot lurik.
Proses difekasi dilakukan dengan sadar karena kontraksi otot dinding perut dan diafragma diikuti oleh mengendornya otot sfinkter anus bagian dalam dan kontraksi otot kolon dan rektum, terdoronglah faeses keluar.









f.       Anus
Saluran pembuangan dari sisa-sisa makan yang tidak terpakai .


C.    SISTEM TRANSPORTASI MANUSIA
Sistem transportasi pada manusia terdiri dari peredaran darah dan sistem pempuluh lymphe. Keduanya merupakan sistem yang berperan dalam pengangkutan zat yang diperlukan oleh tubuh dan zat yang tidak diperlukan  oleh tubuh.
  1. Alat-alat peredaran darah
1.      Jantung
Jantung terletak didalam rongga dada diatas diafragma, jantung dibungkus oleh selaput jantung atau perikardium. Jantung merupakan alat utama pada peredaran darah pada umumnya ditimbulkan oleh denyutan jantung.
Pada sekat antara serambi jantung terdapat simpul saraf yang merupakan cabang dari simpul syaraf tak sadar. Simpul ini bercabang-cabang keseluruh bagian bilik jantung kemudian keluar berupa berupa berkas yang disebut berkas his yang menuju kesekat antara bilik jantung dan bercabang keseluruh bagian bilik jantung, selain itu jantung dipengaruhi oleh syaraf yaitu syaraf vagus yang dapat memperlambat kerja jantung, dan syaraf akselerans yang dapat mempercepat kerja jantung.
Otot jantung bagian bilik ( Ventrikel ) lebih tebal dari bagian serambi (atrium) dan bagian kiri juga lebih tebal daripada bagian kanan. Diantara serambi kiri dan bilik kiri jantung terdapat katup dua daun (valvula bikuspidalis) sedangkan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup tiga daun (valvula tricuspidalis). Katup-katup tersebut dijaga oleh urat kordatendinae agar darah dari bilik tidak kembali lagi ke serambi. Ditempat nadi keluar dari jantung terdapat pula katup dengan tiga daun (valvula semilunaris) berbentuk bulan sabit yang menjaga agar darh dalam nadi tidak kembali kejantung. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.










Peristiwa penyumbatan nadi jantung disebut koronariasis, jika serambi jantung mengembang maka jantung menghisap darah dari pembuluh balik masuk kedalam serambi kiri dan dari vena pulmonalis masuk keserambi kanan, jika serambi jantung menguncup maka bilik jantung mengembang, sehingga darah mengalir dari serambi masuk kedalam bilik. Pada orang dewasa sehat dan normal tekanan sistole/diastolenya 120 mm Hg / 80 mm Hg yang diukur dengan menggunakan tensimeter, setiap menit jantung akan berdetak 60 sampai dengan 90 kali.

2.      Pembuluh darah
Prmbuluh darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri ) dan pebuluh balik ( vena ) serta pembuluh kapiler.

    1. Pembuluh nadi ( Arteri )
Berfungsi mengalirkan darah dari jantung. Kaya akan oksigen (O2), kecuali pembuluh nadi paru-paru kaya akn karbon dioksida ( CO2).

    1. Pembuluh balik ( Vena )
Berfungsi mengalirkan darah menuju jantung dan terletak dekat permukaan tubuh (superficial). Pembuluh ini kaya akan karbon dioksida ( CO2) kecuali vena paru-paru yang kaya akan (O2).

    1. Pembuluh darah kapiler
Pembuluh yang sangat halus dan terdapat diberbagai organ tubuh.

  1. Macam-macam peredaran darah

1)      Sistem peredaran darah kecil
Sistem peredaran darh kecil yaitu peredaran darh dari jantung ( Vertikel kanan ) ke paru-paru dan kembali kejantng ( atrium kiri )

2)      Sistem peredaran darah besar
Sistem peredaran darh besar yaitu peredarn darah dari jantung ( Vertikel kiri ) ke seluruh tubuh, dan kembali kejantung (atrium kanan). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.

















  1. Pembuluh lymphe
Pembuluh lymphe disebut juga pembuluh getah bening. Peredaran getah bening merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada pembuluh balik bawah selangka.
    1. Sistem Pembuluh Lymphe dada kiri ( Duktus Toraksikus ), mengalirkan cairan lymphe dari bagian tubuh sebelah bawah, dan bagian tubuh atas sebelah kiri pembuluh vena bawah selangka kiri.
    2. Sistem pembuluh Lymphe dada kann ( Duktus Limfatikus Dexter) mengalirkan cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru jantung, dan lengan kanan ke vena bawah selangka kanan.
Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh lymphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Didalam kelenjar tersebut sel darh yaitu putih yang disebut limfosit dimatangkan, agar bekerja sesuai fungsinya yaitu membunuh kuman.
Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah :
a.       Kelenjar lymphe dilipatan siku, ketiak, lutut, paha dan leher
b.      Kelenjar lymphe diselaput lendir usus
c.       Kelenjar folikel dipangkal lidah
d.      Tonsil dan amandel
e.       Adenoid dan dinding tekak
Perhatikan gambar berikut ini.










  1. Gangguan pada sistem peredaran darah
Gangguan pada sistem peredaran darh dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kerusakan, ataupun sebab-sebab yang tidak diketahui antara lain :
1.      Hemofilia
2.      Anemia
3.      Erythroblastosis Faetalis (Penyakit kuning pada bayi)
4.      Leukimia atau kangker darah
5.      Trombus ( embolus )
6.      Sklerosis
7.      Varises

D.    SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA
Pada proses pernafasan dibutuhkan oksogen ( O2), air dan sejumlah energi dengan reaksi berikut :
C6H12O6   + 6O2            6CO2    +      6H2O     + Energi ( Air )
Pada manusia oksigen masuk kedalam paru-paru melalui lubang hidung, sementara proses pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi didalam alveoli paru-paru. Mula-mula udara masuk melalui lubang hidung kemudian rongga hidung, faring dan tonsil, katup epiglotis menuju laring, laring, trakea, dan paru-paru. Didalam paru-paru udara udara masuk melalui bronkus dan berakhir pada alveolus.
Perhatikan gambar dibawah ini :












    1. Struktur sistem pernafasan
a.       Hidung
Terdiri dari hidung bagian luar dan rongga hidung yang terbagi dua dengan adanya septa dan tulang rawan. Sebagian besar selaput membran rongga hidung diseliputi lendir yang dihasilkan dari sel sel goblet.
Permukaan rongga hidung diseliputi oleh dua jenis sel epitel yaitu epitel hidung dan epitel olfaktorius. Epitel hidung berbentuk jaringan epitel kolumnar berlapis semu. Sel – sel ini berfungsi menghangatkan dan melembabkan udara pernafasan, disamping silia yang menangkap partikel-pertikel debu dan mikroorganisme. Epitel olfaktoris berisi ujung-ujung syaraf sensoris, sel-sel penunjang, dan sel-sel basal yang berdiferensikan menjadi syaraf olfaktorius. Dengan adanya sel syaraf ini kita dapat mendeteksi dan membedakan berbagai jenis bau.

b.      Faring dan tonsil
Faring terdiri dari nasofaring, orofaring dan laringofaring. Pada laringofaring sistem pernafasan terpisah dari sistem pencernaan, udara akan memasuki laring, sedangkan makanan akan memasuki esofagus melalui glotis. Tonsil secara struktual merupakan bagian dari faring yang terdiri dari tonsil lingual, tonsil palatin, dan tonsil faringeal atau adenoid yang menggantung pada atas nasofaring.

c.       Epiglotis
Merupakan katup tulang rawan yang meutup lubang menuju laring waktu kita menelan, dan kembali keposisi semula setelah penelanan selesai. Dengan demikian makanan tidak akan masuk kedalam saluran pernafasan.

d.      Laring
Terdiri dari kepingan-kepingan tulang rawan. Tulang rawan yang terbesar adalah tulang rawan tiroid dengan tulang rawan hioid diatasnya dan tulang rawan krikoid dibawahnya, serta tulang rawan aritenoid melekat pada bagian sampingnya. Tulang rawan krikoid berbentuk cincin yang menggabungkan tulang rawan tiroid dan trakea dibawahnya.

e.       Trakea
Terdiri dari 16 – 20 buah cincin tulang rawan yang membentuk suatu pipa udara dario ujung laring sampai dengan bagian atas paru-paru. Bagian atas trakea berhubungan dengan tulang rawan krikoid dari laring bagian bawah. Sedangkan bagian bawahnya bercabang dua disebut bronkus dan masuk kedalam paru-paru bagian atas. Bronkus akan lebih pendek tersusun dari 6-8 cincin tulang rawan dan lebih besar dari bronkus kiri serta bercabang 3. sedangkan bronkus kiri tersusun dari 9 – 12 cincin tulang bercabang.

f.       Paru-paru
Merupakan suatu bentuk bangunan menyerupai pohon yang tersusun dari cabang-cabang saluran pernafasan, dimulai dari bronki primer, bronki sekunder, bronki tersier, bronkioli, bronkioli terminal, bronkioli respiratori, duktusa alveoli, sampai dengan alveoli yang merupakan tempat pertukaran gas-gas pernafasn. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang disebut pleura.
Otot polos pada paru-paru disyarafi oleh sistem syaraf otonom. Serabut syaraf parasimpatik dari cabang syaraf fagus menyebabkan kontraksi bronki, sementara serabuit syaraf dari ganglion simpatik pada torak, menyebabkan CO2 dari ventrikel jantung kanan sampai kekapiler pada alveolus. Pada alveolus CO2 dilepaskan dan O2 masuk dalam kapiler dan bersatu menuju vena pulmonalis yang kemudian akan muju atrium kiri jantung.Perhatkan gambar dibawah ini.













    1. Mekanisme pernafasan
Pada proses pernafasan masuk dan keluarnya udara menyebabkan perubahan volume rongga dada yang disebabkan perbedaan tekanan udara diatmosfer dan diparu-paru sehingga rongga dada membesar dan mengecil, hal ini dapat terjadi karena adanya kerja otot pernafasan.














Pada gambar diatas proses masuknya udara kedalam paru-paru disebut inspirasi, pada proses ini terjadi pembesaran rongga dada, sementara proses keluarnya udara dari paru-paru disebut ekspirasi, pada proses ini terjadi pengecilan rongga dada.
Mekanisme kerja paru-paru pada proses pernafasan dibedakan menjadi dua, yaitu dada dan pernafasan perut.
a.       Pernafasan Dada
Pada proses ini terjadi kontraksi otot interkosta eksternal yang menarik tulang rusuk keatas dan kearah luar sehingga rongga dada membesar. Meningkatnya volume rongga dada menyebabkan rongga paru-paru membesar sehingga tekanan udara diparu-paru menurun dan lebih rendah daripada tekanan udara di atsmosfir. Dengan demikian udara akan bergerak masuk kedalam paru-paru sampai tekanannya sama. Proses ini disebut inspirasi. Bila otot antar rusuk berelaksasi atau mengendur, tulang rusuk turun kembali dan rongga dada kembali mengecil diikuti mengecilnya rongga paru-paru yang menyebabkan tekanan udara naik. Dengan demikian udara bergerak keluar dari paru-paru. Proses ini disebut ekspirasi.
b.      Pernafasan Perut
Bila otot diafragma berkontraksi maka rongga dada akan membesar sehingga volume rongga paru-paru juga membesar dan tekannya menurun dengan demikian udara dari atsmosfir akan masuk kedalam paru-paru.
Bila otot diafragna mengendur, rongga dada kembali keukuran semula. Demikian pula rongga paru-paru mengecil sehingga tekanan udaranya naik. Dengan demikian udara akan terdorong keluar dari paru-paru.

    1. Fisiologi dan Gangguan Pada Sistem Pernafasan
a.       Fisiologi Pernafasan
Secara fisiologi pernafasan terdiri dari 2 macam, yaitu
(1)   Pernafasan Eksternal
yaitu pernafasan yang terjadi didalam sistem pernafasan. Udara pernafasan masuk melalui lubang hidung sampai alveoli kemudian terjadi pertukaran antara O2 dan CO2.

(2)   Penafasan Internal
Yaitu pernafasan yang terjadi didalam sel yang aktif melakukan pernafasan. Darah yang kaya oksigen mencapai sel yang aktif melakukan pernafasan kemudian terjadi pertukaran CO2 yang meninggalkan sel dan O2 masuk kedalam sel. Terjadinya pertukaran CO2 dan O2 pada alveoli maupun pada sel yang aktif disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan persial dari kedua gas tersebut.
Proses pernafasan yang terjadi dikendalikan oleh dua sistem neuron yang ada pada pusat pernafasan dalam otak bagian medula oblongata, yaitu neuron inspiratori yang mengendalikan proses inspirasi dan nruron ekspirator yang mengendalikan proses ekspirasi. Selain itu kerja pusat pernafasan dipengaruhi pula oleh senyawa kimia antara CO2 dan O2.
b.      Gangguan pada sistem pernafasan
Beberapa gangguan pada sistem pernafasan yang umum antara lain adalah :
(1)   Rinitis
Disebabkan oleh virus yang menyebabkan sekresi lendir berlebihan disertai pembengkakan membran hidung dan faring.
(2)   Laringitis
Infeksi lokal pada laring dan dapat menyebabkan gangguan pada pita suar sehingga tidak dapat berbicara dengan normal.
(3)   Asma
Disebabkan reaksi alergi atau emosional.
(4)   Pneumonia
Keadaan dimana alveoli terisi cairan dan biasanya disebabkan karena  zat kimia, bakteri, virus, protozoa atau jamur.
(5)   Turbeculosis (TBC)
Paru-paru mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
(6)   Kanker Paru-paru
Disebabkan oleh tercampurnya paru-paru dengan udara yang tidak bersih dan mengandung zat kimia tertentu yang dapat merusak.




0 komentar:

Posting Komentar